JAKARTA. Perusahaan pembiayaan PT Buana Finance berhasil mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredti yang tinggi di awal 2017 ini. Hal tersebut ikut mendorong kenaikan laba bersih yang berhasil dikantongi perseroan. Direktur Buana Finance Antony Muljanto menyebut sampai triwulan pertama tahun ini, pihaknya bisa membukukan laba bersih sebesar Rp 26,32 miliar. Bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun kemarin, ada kenaikan sebesar 27,2%. Kenaikan keuntungan ini disebutnya terdorong oleh meningkatnya pendapatan di periode tiga bulan pertama tahun ini. Per bulan Maret, perseroan mengantongi pendapatan sebesar Rp 168 miliar alias naik 34,9% secara year on year. Di saat yang sama, penyaluran kredit Buana Finance mengalami lonjakan dari Rp 339,1 miliar menjadi Rp 946,8 miliar. "Sehingga naiknya pendapatan ini sejalan dengan kenaikan penyaluran kredit yang dilakukan," kata dia, Selasa (23/5). Meski begitu, perseroan juga mencatatkan kenaikan beban yang cukup tinggi, yakni mencapai 38,3% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Hingga triwulan I, jumlah beban perseroan menyentuh angka Rp 132,9 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Buana Finance sudah kantongi laba Rp 26,32 miliar
JAKARTA. Perusahaan pembiayaan PT Buana Finance berhasil mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredti yang tinggi di awal 2017 ini. Hal tersebut ikut mendorong kenaikan laba bersih yang berhasil dikantongi perseroan. Direktur Buana Finance Antony Muljanto menyebut sampai triwulan pertama tahun ini, pihaknya bisa membukukan laba bersih sebesar Rp 26,32 miliar. Bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun kemarin, ada kenaikan sebesar 27,2%. Kenaikan keuntungan ini disebutnya terdorong oleh meningkatnya pendapatan di periode tiga bulan pertama tahun ini. Per bulan Maret, perseroan mengantongi pendapatan sebesar Rp 168 miliar alias naik 34,9% secara year on year. Di saat yang sama, penyaluran kredit Buana Finance mengalami lonjakan dari Rp 339,1 miliar menjadi Rp 946,8 miliar. "Sehingga naiknya pendapatan ini sejalan dengan kenaikan penyaluran kredit yang dilakukan," kata dia, Selasa (23/5). Meski begitu, perseroan juga mencatatkan kenaikan beban yang cukup tinggi, yakni mencapai 38,3% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Hingga triwulan I, jumlah beban perseroan menyentuh angka Rp 132,9 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News