Buana Lintas Lautan (BULL) menggenggam 10 kontrak anyar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) telah mengempit sejumlah kontrak anyar sepanjang semester pertama tahun ini. Direktur Utama Buana Lintas Lautan, Kevin Wong mengatakan, emiten ini sudah memperoleh enam kontrak baru dengan skema time charter dan empat kontrak pool charter.

Tapi, dia belum dapat menyebutkan jumlah nilai dari kontrak baru tersebut. "Kontrak tersebut salah satunya dari Pertamina dan dari perusahaan asing yang beroperasi antarbenua," kata Kevin kepada Kontan.co.id, Kamis (30/7).

Dia menambahkan, kontrak-kontrak baru tersebut merupakan perolehan dari delapan armada baru yang telah diakuisisi oleh perusahaan pelayaran ini. Dengan perolehan kontrak ini, Kevin berharap nantinya mampu memperkuat strategi usaha dan meningkatkan kekuatan fundamental BULL.


Baca Juga: Harga Saham Emiten Pelayaran Naik Kencang, Kinerja Kuartal kedua Jadi Pembuktian

Dengan penambahan kapal baru tersebut maka total kapasitas seluruh armada BULL saat ini sebesar 2,3 juta deadweight tonnage (DWT). Adapun saat ini tingkat utilisasi BULL mencapai 95%.

Di separuh kedua tahun ini, BULL masih memantau potensi usaha dan jumlah pembelian kapal. Yang jelas, selama tahun 2019 sampai semester pertama 2020, BULL telah menggelontorkan dana hampir US$ 300 juta untuk pembelian total 16 kapal tanker minyak.

Selain menyasar pasar domestik, Buana Lintas Lautan juga membentangkan layar bisnisnya untuk menggaet pasar internasional. Menurut Kevin, sekarang ini pasar internasional terbilang positif.

Baca Juga: Buana Lintas Lautan (BULL) Estimasi Laba Bersih Tahun 2020 Melonjak 3,5 Kali Lipat

Oleh karena itu, Kevin memasang target kenaikan pertumbuhan pendapatan usaha di tahun 2020 mencapai dua kali lipat dari perolehan tahun 2019 dan peningkatan laba bersih lebih dari 3,5 kali lipat.

Sebagai informasi, BULL ini mengantongi pendapatan US$ 101,45 juta sepanjang tahun lalu. Nilai ini tumbuh 18,75% dari pendapatan pada 2018 yang tercatat US$ 85,43 juta. Kemudian, laba yang dapat diatribusikan pada entitas induk tercatat sebesar US$ 20,99 juta atau melesat 55,36% dari tahun 2018 yang sebesar US$ 13,51 juta.

Baca Juga: Ada 10 saham baru, simak penghuni indeks IDX80 periode Agustus 2020-Januari 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati