Buana Lintas Lautan (BULL) menghitung ulang capex untuk penambahan kapal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) sedang menghitung ulang realisasi belanja modalnya karena berencana menambah jumlah unit kapal. Hingga akhir tahun 2019, emiten pelayaran dan perkapalan itu akan menerima paling sedikit delapan unit kapal dan berpotensi masih akan menambah pembelian unit kapal.

Direktur Utama Buana Lintas Lautan Kevin Wong mengatakan bahwa BULL sedang menghitung ulang rencana penambahan kapal karena pihaknya melihat peluang pasar masih sangat terbuka. Mulanya, BULL menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk ekspansi penambahan kapal senilai Rp 1,5 triliun dan sudah terpakai setengahnya. Namun, BULL mengkajinya kembali. 

Pada semester pertama 2019, BULL telah merealisasikan empat kapal baru. Sebelumnya, Kevin juga menyatakan dua kapal lagi akan tiba di bulan Oktober ini.


Baca Juga: Semester I-2019, laba bersih Buana Lintas (BULL) naik 31,07% jadi US$ 8,52 juta

Target penambahan kapal BULL di tahun ini adalah delapan hingga sembilan unit. Sehingga, jumlah unit kapal BULL yang per Juli 2019 sudah ada 21 unit akan bertambah hingga 24-25 unit di tahun 2019.

Secara rinci, kapal BULL terdiri dari 16 unit kapal minyak, tiga unit kapal gas, satu unit kapal kimia, dan satu unit floating production, storage, and offloading facilities (FPSO). "Tahun ini, kami masih berencana menambah armada dan proses tersebut masih berjalan. Rencana kami merealisasikan pembelian kapal pada kuartal IV tahun 2019 ini," papar Kevin.

Berdasarkan laporan keuangan Buana Lintas Lautan di paruh pertama 2019, BULL mencatatkan peningkatan laba menjadi US$ 8,52 juta. Laba BULL meningkat 30,93% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang mencapai US$ 6,5 juta.

Kendati demikian, pertumbuhan pendapatan BULL lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan laba. BULL membukukan kenaikan pendapatan usaha sebesar US$ 48,77 juta. Pendapatan emiten pelayaran ini hanya meningkat 8,41% dibandingkan tahun 2018 yang sebanyak US$ 44,99 juta.

"Penyebab kenaikan laba BULL kecil karena ada penekanan biaya seperti voyage costs dan administrasi," tambah Kevin.

Baca Juga: Buana Lintas Lautan (BULL) Mulai Mengembangkan Layar

Sementara itu, Kevin mengatakan pendapatan dan laba BULL naik karena didorong oleh pendapatan dari kontrak tambahan baru dan juga tarif tambang yang lebih tinggi.

Berdasarkan laporan Kontan sebelumnya, 97% pendapatan BULL didapatkan dari kerja sama kontrak, dengan rincian 83% dari Pertamina, sisanya dari kerja sama dengan Exxon Mobil, ChemChina, PetroChina, dan Chandra Asri. Sedangkan, pertumbuhan kontrak sampai paruh pertama 2019 mencapai 40%-45%.

Berdasarkan laporan keuangan BULL semester pertama yang dirilis pada Kamis (3/10) lalu, aset perusahaan ini juga naik 16,39% menjadi US$ 384,06 juta. Sementara, kas neto BULL yang diperoleh dari aktivitas operasi juga meningkat menjadi US$ 11,27 juta atau naik 35,44%, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 8,32 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati