KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Buana Lintas Lautan Tbk (
BULL) menargetkan pertumbuhan nilai kontrak baru lebih tinggi dari tahun lalu. Direktur Utama BULL Kevin Wong mengatakan, pihaknya mengincar nilai kontrak 30% hingga 40% lebih tinggi di tahun ini. “Kami optimis karena kami sampai tambah delapan kapal baru tahun ini untuk bisa tumbuh,” ujar Kevin, Jumat (28/6). Tahun lalu, 90% dari pendapatan BULL disumbang oleh nilai kontrak baru yang didapatkan di tahun 2018. Sebagai informasi, BULL menutup tahun 2018 lalu dengan pendapatan sebesar US$ 85,43 juta. Jumlah itu naik sebesar 31,24% dari pendapatan di tahun 2017 yang sebesar US$ 65,09 juta.
Dengan raihan itu, BULL bisa membukukan laba sebesar US$ 3,51 juta. Angka itu naik 45% bila dibanding raihan laba tahun sebelumnya yang sebesar US$ 2,41 juta. Kevin menyebutkan BULL memproyeksikan permintaan untuk pengangkutan komoditas termasuk minyak dan gas akan naik signifikan tahun ini seiring dengan blok-blok tambang baru yang dijajaki pemerintah. Optimisme Kevin itu didasari pada fakta Pertamina sebagai penyumbang pemasukan BULL paling besar. Tercatat, tahun lalu kontribusi Pertamina untuk BULL mencapai US$ 33,94 juta. Jumlah itu setara dengan 40% dari total pemasukan BULL. Begitu juga hingga kuartal I tahun ini, Pertamina masih mendominasi pemasukan bagi BULL hingga US$ 13,08 juta. Jumlah itu 55,89% dari raihan di kuartal I yang sebesar US$ 23,40 juta. Kevin mengatakan, beberapa beleid pemerintah juga disebutnya menjadi katalis positif bagi peluang usaha BULL. “Kewajiban pemakaian produksi minyak mentah untuk dalam negeri adalah salah satu beleid yang bisa kami manfaatkan untuk mendongkrak kinerja,” ujar Kevin. Selain dalam negeri BULL juga melayani pasar internasional. Kevin mengatakan tahun ini, pasar internasional untuk segmen minyak dan gas akan mengalami peningkatan permintaan sebesar 4% lebih tinggi dari tahun lalu. Tahun ini BULL masih akan fokus untuk melayani segmen minyak dan gas. Diversifikasi pengangkutan disebut Kevin belum akan dilakukan oleh perusahaannya. “Untuk saat ini pengangkutan minyak dan gas masih menjanjikan karena sifat dari kontraknya sendiri jangka panjang,” ujar Kevin.
Selain itu, BULL pun akan melakukan efisiensi kinerja yang memadai. “Kami menjaga rasio utang terhadap EBITDA maksimal tiga kali dan rasio net utang terhadap ekuitas maksimal satu kali,” ujar Kevin. Tahun lalu, BULL berhasil menjaga kedua indikator keuangan itu di angka yang solid. Tercatat rasio utang dan EBITDA BULL masih berada di kisaran 2,28 kali. Sedangkan rasio utang terhadap ekuitas sebesar 0,59 kali. Meski begitu Kevin enggan sesumbar perihal berapa pertumbuhan pendapatan dan laba yang bisa diraih perusahaannya. “Kami belum hitung, karena masih ada penambahan kapal baru. Setelah beroperasi semuanya baru bisa jelas hitungannya,” ujar Kevin. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati