KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami makanan yang dapat memicu sering buang angin. Perut yang dipenuhi gas berlebihan dapat menyebabkan kentut dengan frekuensi yang lebih tinggi. Kentut, atau perut kembung, terjadi akibat gas yang terbentuk di dalam usus. Setiap hari, usus memproduksi gas sebanyak 500 hingga 2.000 ml, yang secara berkala dikeluarkan melalui anus. Gas ini, dikenal juga sebagai flatus, terdiri dari berbagai komponen seperti metana, nitrogen, dan karbon dioksida. Bau yang dihasilkan bergantung pada proporsi gas, yang dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi.
Gejala sering buang angin
Buang air besar merupakan hal yang normal, namun besarnya berbeda-beda pada setiap individu dan bergantung pada sejumlah faktor termasuk pola makan. Ada orang yang buang angin hanya beberapa kali sehari, ada pula yang sampai 40 kali, sedangkan rata-ratanya sekitar 15 kali. Baca Juga: Dokter Jelaskan Bahaya Menahan Buang Air Kecil bagi Kesehatan Gejala perut kembung yang berlebihan (atau memalukan) meliputi:- sering buang angin
- kentut yang bau
- kentut yang keras
- distensi dan ketidaknyamanan perut
- keroncongan di perut bagian bawah.
Penyebab sering buang angin selain makanan
Gas usus adalah bagian normal dari pencernaan. Gas dihasilkan dengan berbagai cara, termasuk:- Udara yang tertelan: mulut tidak tertutup rapat, sehingga sejumlah kecil udara tertelan bersama makanan dan cairan. Oksigen dan nitrogen dari udara yang tertelan diserap ke dalam aliran darah dari usus kecil, dan kelebihannya dibiarkan melanjutkan perjalanannya melalui usus untuk dikeluarkan. 'Menelan udara' sering terjadi pada orang yang sedang cemas.
- Pencernaan normal: asam lambung dinetralkan oleh sekresi pankreas, dan interaksi yang dihasilkan menghasilkan gas (karbon dioksida) sebagai produk sampingan.
- Bakteri usus: usus mengandung sejumlah bakteri yang membantu pencernaan dengan memfermentasi beberapa komponen makanan. Proses fermentasi menghasilkan gas sebagai produk sampingan. Sebagian gas diserap ke dalam aliran darah dan dihembuskan melalui paru-paru. Sisanya didorong sepanjang usus.
- Intoleransi laktosa: ketidakmampuan tubuh mencerna gula tertentu yang terdapat dalam susu sapi akan menghasilkan gas usus dalam jumlah berlebihan. Ini karena bakteri usus mencerna gula melalui fermentasi, suatu proses yang menghasilkan gas.