Bubblelicious mencari mitra usaha



Peluang bisnis minuman bubble masih menjanjikan. Minuman dingin dengan aneka rasa ditambah gelembung kenyal di dalamnya ini masih cukup diminati oleh anak-anak, para remaja maupun orang dewasa.

Lantaran peminatnya banyak, tawaran kemitraan usaha bubble pun tak pernah sepi. Tawaran terbaru datang dari Bubblelicious di Surabaya, Jawa Timur. Bubblelicious baru berdiri pada awal Januari 2013 dan langsung menawarkan kemitraan. Saat ini, sudah ada satu gerai milik pusat di Surabaya dan 15 gerai milik mitra.

Untuk menjadi mitra, ada tiga paket kemitraan yang ditawarkan. Pertama, paket kemitraan seharga Rp 4,5 juta. Pada paket ini, mitra akan mendapatkan satu buah booth, seluruh perlengkapan usaha standar, bahan baku awal untuk 500 gelas, dan pelatihan.


Kedua, paket seharga Rp 5 juta. Fasilitas yang didapat sama dengan paket pertama. Namun, jumlahnya lebih banyak, terutama di perlengkapan usaha. "Perlengkapan yang ditambah pada paket ini adalah blender, ice box, dispenser, dan container box," ujar Olivia Arista, pemilik Bubblelicious.

Untuk kedua paket ini, Olivia menargetkan mitra bisa menjual minimal 25 gelas per hari. Dengan harga satu gelas Rp 7.000, omzet mitra diharapkan mencapai sekitar Rp 4 juta per bulan. Keuntungan bersihnya sebesar 40% dari omzet. Maka, mitra ditargetkan kembali modal dalam rentang waktu empat bulan.

Selain dua paket tersebut ada pula paket ketiga senilai Rp 7,5 juta. "Ini paket yang paling lengkap" tutur Olivia. Mitra mendapatkan semua fasilitas di paket kedua dengan tambahan mesin penutup gelas, timbangan digital, dan plastik roll.

Bahan bakunya pun untuk 700 gelas. Pada paket ini, mitra diharapkan mampu meraih omzet sebesar Rp 6 juta per bulan dan laba bersih 40%. Kembali modalnya pun sekitar empat bulan.

Bubblelicious menyediakan 50 jenis sirup dan belasan jenis minuman bubble. "Dengan begitu, mitra bisa memadupadankan rasa sesuai kreativitas dan selera pasar," tutur Olivia.

Pihak pusat tidak memungut royalty fee terhadap usaha ini, namun hanya mewajibkan mitra membeli bahan baku dari pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri