JAKARTA. Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi mengatakan siap membenahi layanan keamanan dan kenyaman di seluruh bandara, termasuk Bandara Soekarno-Hatta agar menjadi "
smile airport”. "Kita akan menciptakan "smile airport", dimana semua pengguna bandara setelah pulang dari bandara tersenyum karena merasa puas terhadap layanan yang kita berikan," kata Budi, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (15/1). Budi baru saja diangkat Menteri BUMN Rini M Soemarno sebagai orang nomor satu di AP II periode 2015-2019 menggantikan pejabat sebelumnya Tri Sunoko.
Selain Budi, juga ditetapkan 5 orang lainnya yang masuk jajaran direksi AP II yaitu Faik Fahmi, Djoko Murjatmodjo, Ituk Herarindri, Daan Achmat, Andra Y. Agussalam. Menurut Budi, dalam jangka pendek tugas membenahi layanan bandara bukanlah hal yang mudah terutama Bandara Soekarno-Hatta. "Kita ingin memberikan rasa aman bagi pengunjung dengan menjamin rasa aman, menertibkan taksi gelap, calo dan sebagainya. Semua keluhan terkait layanan akan kita data mudah-mudahan secepatnya kita benahi," tegasnya. Namun tambah Budi, untuk membenahi seluruh layanan tersebut dibutuhkan komitmen dari seluruh karyawan AP II agar mampu memberikan yang terbaik kepada konsumen pengguna jasa bandara. "Kita akan memberi semangat baru bagi teman-teman di AP II. Apabila semangat melayani ini sudah semakin baik, maka program-program berkaitan dengan keselamatan dan kenyamanan bisa dilakukan dengan baik," katanya. Dalam jangka menengah, Budi yang sebelumnya Direktur Utama PT Jakarta Propertindo ini menuturkan pengembangan terminal menjadi prioritas AP II. "Konektivitas bandara dengan kota Jakarta fokus utama dengan mempercepat pembangunan kereta bandara bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia," ujarnya. Dengan begitu masyarakat yang akan mengakses dan keluar dari bandara mempunyai tambahan alternatif transportasi selain bis Damri. "Pembenahan bandara tentunya akan mengikuti format yang sudah kita tetapkan. Begitu serah terima jabatan, direksi baru langsung bekerja diawali peninjauan Bandara Soekarno-Hatta," katanya. Sedangkan jangka panjang, pria kelahiran Palembang, 18 Desember 1956 ini mengatakan, AP II harus siap menghadapi persaingan global terkait "Asian Open Sky Policy".
"Kita harus bisa menyamai layanan bandara Malaysia, bahkan bandara Singapura yang merupakan nomor dua terbaik di dunia," katanya. Budilulusan lulusan Fakultas Arsitektur Universitas Gadjah Mada ini menambahkan AP II harus punya visi paling tidak menjadi nomor dua bandara terbaik di ASEAN. "Kita punya potensi penumpang dan airlines yang menghasilkan pendapatan tinggi, untuk kemudian dikembalikan lagi dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana pelayanan yang ada," katanya. (Royke Sinaga) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia