JAKARTA. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) mengkaji bahwa kegiatan budidaya ikan di Danau Toba (Sumut)sudah over eksploitasi. Untuk menjaga kelestarian lingkungan dan demi mendukung keberlanjutan ekonomi masyakat setempat, Balitbang KP merekomendasikan perlunya langkah moratorium dan rasionalisasi pengelolaan KJA (keramba jaring apung) di dua perairan penting tersebut. Kepala Balitbang KP Achmad Poernomo, kegiatan budidaya ikan di perairan Toba dan Citarum sudah berlebihan (over eksploitasi), jauh melebihi daya dukung alamiahnya. Produksi ikan budidaya melalui KJA di Danau Toba tahun 2012, misalnya, sudah mencapai 75.559 ton. Padahal, daya dukungnya maksimal sekitar 50.000 ton. Artinya terjadi over produksi sekitar 25.500 ton atau kelebihan sekitar 51% dari kapasitas daya dukungnya.
Budidaya ikan di Danau Toba over eksploitasi
JAKARTA. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) mengkaji bahwa kegiatan budidaya ikan di Danau Toba (Sumut)sudah over eksploitasi. Untuk menjaga kelestarian lingkungan dan demi mendukung keberlanjutan ekonomi masyakat setempat, Balitbang KP merekomendasikan perlunya langkah moratorium dan rasionalisasi pengelolaan KJA (keramba jaring apung) di dua perairan penting tersebut. Kepala Balitbang KP Achmad Poernomo, kegiatan budidaya ikan di perairan Toba dan Citarum sudah berlebihan (over eksploitasi), jauh melebihi daya dukung alamiahnya. Produksi ikan budidaya melalui KJA di Danau Toba tahun 2012, misalnya, sudah mencapai 75.559 ton. Padahal, daya dukungnya maksimal sekitar 50.000 ton. Artinya terjadi over produksi sekitar 25.500 ton atau kelebihan sekitar 51% dari kapasitas daya dukungnya.