JAKARTA. Produksi budidaya perikanan masih menemui kendala dalam pengembangannya. Salah satu bukti, banyak pelaku di industri ini yang kesulitan mendapatkan pendanaan dari perbankan.
Menurut Menteri Perikanan dan Kelautan Fadel Mudamad, kredit perbankan khusus untuk perikanan dan kelautan sangat kecil sekali, malah bisa dianggap tidak ada. “Hal itu disebabkan adanya faktor ketidakpastian dari usaha perikanan yang mereka kerjakan,” jelasnya dalam Seminar Nasional ekonomi Regional di Jakarta, (10/12). Padahal, lanjut Fadel, potensi industri perikanan dan kelautan dalam lima tahun ke depan sangat besar. Dia menargetkan, tingkat produksi perikanan dan kelautan bisa mengalami pertumbuhan sebesar 353%. "Kalau dihitung per tahun, pertumbuhannya diharapkan mencapai sekitar 60% hingga 70%," ujarnya. Karena itu, Fadel meminta, agar perikanan dan kelautan bisa mendapatkan porsi kredit sebesar 20% dari kredit usaha rakyat (KUR). Terkait hal ini, pihaknya sudah mengadakan pembicaraan dengan Bank Indonesia. Dia mengungkapkan, untuk menggenjot pertumbuhan produksi perikanan, pengusaha membutuhkan dana sekitar Rp 1,6 triliun per tahunnya. Sementara, Kementrian Perikanan dan
Kelautan, baru menyiapkan dana sekitar Rp 450 miliar. "Untuk itu, BI tampaknya akan menugasi enam perbankan untuk membantu sektor ini," ujarnya. Catatan saja, produksi budidaya perikanan per tahun mencapai sekitar 4,5 juta ton dan sekitar 3,9 juta ton per tahun untuk penangkapan ikan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie