KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visionet Internasional atau yang lebih dikenal sebagai OVO mengakui bujet marketing yang dilakukan untuk penetrasi pasar terbilang besar.
President Director OVO Karaniya Dharmasaputra menyatakan bujet itu digunakan untuk mengedukasi agar pengguna teredukasi dan nyaman dalam menggunakan produk keuangan digital.
Baca Juga: OVO akui sudah potong budget bakar uang hingga 50% Kendati secara nominal berjumlah besar, Karaniya mengakui langkah ini cukup strategis lantaran mampu meningkatkan transaksi dan
revenue atau pendapatan perusahaan. Iya menyebut
revenue OVO terus meningkat. Meski tidak menyebutkan nominalnya, Karaniya bilang
revenue pada Oktober ke November 2019 tumbuh 8 kali lipat. Bahkan bila dibandingkan dengan
revenue dari Mei 2018 ke November 2019 naik 18,5 kali lipat. “
Revenue kami terus tumbuh secara signifikan. OVO baru berusia dua tahun. Pertumbuhan ini memang sangat cepat, dan dua tahun ke depan masih akan terus bertumbuh,” ujar pada acara 2nd Top 20 Financial Institution & Best CFO of Financial Institution 2019 di Jakarta pada Rabu (11/12). Ia juga menuturkan pertumbuhan
Monthly Active User dari Mei 2018 ke Agustus 2019 tumbuh 12 kali. Selain itu, transaksi pun meningkat 28 kali lipat dari Mei 2018 ke Agustus 2019.
Baca Juga: Siapkan tenaga profesional di industri fintech, BRI Institute gandeng Investasikita Selain itu, di periode yang sama
total payment value menanjak 19 kali lipat. Sedangkan
store value fund atau jumlah dana mengendap naik 7 kali lipat.
Karaniya menyebut hingga saat ini OVO sudah terdapat di 115 juta perangkat. Adapun pengguna OVO sebanyak 87 juta pengguna, sedangkan
monthly active user 11 juta hingga 12 juta. Karaniya bilang saat ini transaksi paling besar dari OVO berasal dari
e-commerce. Nilai transaksi di
e-commerce juga lebih besar dari
ride hailing maupun
food and beverage. Baca Juga: Siapa yang suka gonta-ganti nomor telepon? Ini cara update nomor ponsel di Ovo Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi