Bujet Menggemuk, Utang Pemerintah Jerman Membengkak



BERLIN. Pemerintahan Kanselir Jerman Angela Merkel akan menambah syarat pinjaman tahun depan seiring dengan menggelembungnya bujet untuk membiayai program penstabilan perekonomian. Penentu kebijakan di parlemen menyepakati untuk menaikkan pinjaman pemerintahan pada tahun depan, selisih antara redeemed dan new bonds menjadi € 18,5 miliar atau setara dengan US$ 23 miliar, dari €10,5 miliar yang diramalkan pertengahan tahun. Beberapa faktor pendorong juga memaksa pemerintah menggunakan anggarannya hingga €290 miliar, menurut draft bujet yang diperoleh Bloomberg. Kanselir Angela Merkel telah mencoba untuk membendung pertumbuhan utang seiring dengan bujetnya yang menggemuk untuk membayar program fiskal darurat. Mulai dari sokongan pajak untuk kendaraan beremisi rendah, hingga subsidi yang besar untuk membangun gedung-gedung yang efisien secara energi. Beberapa ekonom memprediksikan bahwa net credit kemungkinan akan menggelembung lantaran bujet harus direvisi karena krisis semakin memburuk. “Jerman kemungkinan akan bisa agak enteng jika bisa mengerem defisit agar tetap rendah,” kata Stefan Bielmeier, ekonom Deutsche Bank AG. “Semua sinyal menunjuk pada tahun yang sangat berat bagi perekonomian Jerman, dan ini memberantakkan bujet,” imbuhnya. Pemerintah telah didesak untuk bisa berkompromi dengan bujet setelah menggelontorkan paket stimulus senilai € 50 miliar dan meneken upaya penyelamatan perbankan sebesar € 500 miliar. Angka ini ekuivalen dengan GDP Jerman. Jerman juga diprediksikan akan defisit tahun depan yang kemungkinan harus ditambah dengan menaikkan net debt. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Keuangan, minggu ini. Pendapatan pajak kian melemah dan pengeluaran ekstra telah menggiring rapor bujet menjadi merah sebesar 0,5% dari GDP 2009. Dibawah aturan EU, defisit bujet harus dibawah 3% dari GDP, sementara defisit 0,5% atau dibawah itu masuk dalam kategori “hampir seimbang”.

Editor: