MOMSMONEY.ID - Bali Timbungan menghadirkan kuliner khas Bali di kawasan Mahakam, Jakarta, cabang kedua di luar pulau dewata. Tak hanya menawarkan keindahan alam lewat destinasi wisata, Bali menjadi tempat yang banyak menarik wisatawan untuk berkunjung. Salah satunya lewat destinasi kuliner di Bali. Salah satu kuliner tradisional Bali yang cukup banyak wisatawan cari adalah bebek timbungan.
Menu inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya sebuah restoran di Bali pada 2016 silam yang mengusung Balinese Heritage Cuisine sebagai ciri khasnya. Dalam beberapa tahun, restoran bernama Bebek Timbungan ini sukses mendapat respons positif dari pecinta kuliner di Bali sehingga membuka beberapa cabang. Yakni, di lokasi wisata edukasi Secret Garden Village (SGV) Bedugul dan di Sunset Road Kuta, Bali.
Baca Juga: Pedas Manis Sate Legendaris Sate Plecing Arjuna Bali Pada pertengahan 2022 lalu, resto ini resmi mengubah namanya menjadi Bali Timbungan dan membuka cabang pertamanya di Jakarta, tepatnya di Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta. Peresmiannya langsung oleh I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Melihat antusias yang besar dari para pecinta kuliner terhadap masakan tradisional pulau dewata, Bali Timbungan pun membuka cabang kedua di Jakarta, tepatnya di daerah Mahakam, Jakarta Selatan. Bali Timbungan Mahakam merupakan cabang keempat sebagai wujud dari komitmen SGV Group untuk mengembangkan bisnis hingga ke luar Bali. "Ini juga menjadi cara kami untuk menghadirkan Balinese Heritage Cuisine bagi warga Jakarta yang rindu dengan masakan otentik Bali," ujar Billy Hartono Salim,
Owner Bali Timbungan sekaligus Secret Garden Village Group, di peresmian Bali Timbungan Mahakam, Selasa (29/8). Salah satu rahasia kenikmatan Bebek Timbungan adalah teknik memasak yang digunakan, yakni
slow cook dengan menggunakan bambu dan asap dari api kecil. Ini untuk menanamkan rasa secara bertahap sehingga menjadikan matang merata, sambil mempertahankan saripati dan rasa makanan.
Baca Juga: Pecak Mpok Minun Bikin Lidah Berdecak Hasilnya, tak hanya sukses memanjakan lidah dengan cita rasa khas bumbu-bumbu Bali, teknik memasak ini juga membuat daging lebih lembut dan memberikan tampilan hidangan yang menarik. "Teknik memasak
slow cook ini sebenarnya bukan hal yang baru di Bali, tapi sudah digunakan sejak berabad-abad lalu di dapur kerajaan di Bali," ungkap Billy. "Selain itu, kami juga mempertahankan warisan leluhur dengan menggunakan bumbu khas Bali, basa genep, yang terdiri dari 15 macam bahan dan proses pemasakan yang panjang untuk menghasilkan menu dengan cita rasa yang unik dan otentik," beber dia. Billy menambahkan, pihaknya juga berupaya untuk melestarikan tradisi megibung, yakni tradisi makan bersama dalam satu wadah dan duduk dalam posisi melingkar yang penuh dengan nilai kebersamaan. Bali Timbungan memiliki dua jenis menu Megibung andalannya. Yakni, megibung bebek dan megibung seafood. Megibung terdiri dari beberapa jenis makanan dari beberapa daerah di Bali yang digabungkan menjadi satu wadah, yaitu dulang. Dulang merupakan nampan yang berbentuk lingkaran, memiliki leher dan kaki penyangga, dengan permukaan datar, digunakan untuk tempat sesaji/kelengkapan peribadatan dan juga untuk tempat membawa makanan.
Baca Juga: Ngopi Mantap di Warung Kopi Asiang yang Legendaris di Pontianak Kabupaten Gianyar menjadi salah satu pusat pembuatan dulang, biasanya terbuat dari kayu, bambu atau rotan. Megibung seafood terdiri dari ikan bakar, kerang bakar, udang bakar, sate cumi yang merupakan makanan khas Jimbaran. Kemudian, sudang lepet merupakan makanan khas Singaraja, sate lilit makanan khas Karangasem, bulung makanan khas pesisir pantai di Bali seperti Sanur dan Serangan, dan juga dilengkapi dengan
soup seafood atau “sari segara”. Bicara soal harga menu megibung, Anda cukup merogoh kocek Rp 550.000 untuk megibung seafood dan Rp 450.000 untuk megibung bebek.
Selain itu, terdapat juga menu Balinese Heritage Cuisine lain yang bisa dinikmati, salah satunya adalah ayam srosob, salah satu makanan khas dari daerah Klungkung. Sekilas, makanan ini terlihat seperti tipat kuah blayag, makanan khas Singaraja. Namun, yang membedakannya adalah ayam srosob menggunakan ayam yang dipanggang dan bumbu basa genep yang dicampur dengan parutan kelapa. Anda tertarik untuk mencicipi menu favorit raja-raja Bali? Silahkan jajal di Bali Timbungan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Jane Aprilyani