KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) membuka kantor barunya di Kalimantan Barat dengan harapan bisa mendongkrak pertumbuhan bauksit di Indonesia. Sebagaimana diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara penghasil bauksit terbesar di dunia karena disokong oleh Kalimantan Barat, misalnya dari wilayah Kabupaten Melawi, Sambas, Kapuas Halus, hingga Mempawah. Tak hanya menghasilkan bauksit, Kalimantan Barat rupanya juga menghasilkan intan, aluminium, nikel, bijih besi, hingga emas.
Baca Juga: CKB Logistics, Anak Usaha ABM Investama (ABMM) Resmikan Kantor Baru di Kalbar Atas kekayaan alam yang dimilikinya, wilayah yang dikenal dengan Seribu Sungai ini pun menyimpan 62,1 persen dari total potensi cadangan dan sumber daya batu bara, sehingga dijuluki sebagai daerah penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun mengamini Kalimantan mempunyai 88,31 miliar ton sumber daya batu bara. Bahkan, jumlah cadangannya nyaris menyentuh 25,84 miliar ton. Melihat potensi tersebut, PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) selaku perusahaan logistik terkemuka di Indonesia membidik kawasan Kalimantan guna mendukung industri pertambangan Indonesia khususnya Kalimantan Barat.
Baca Juga: Lewat CKB Logistics, ABM Investama (ABMM) Ikut Andil di Indonesia Coal Summit Melalui pembukaan fasilitas kantor baru di Pontianak, Kalimantan Barat, anak usaha PT ABM Investama Tbk (
ABMM) ini dapat menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan ekspor bauksit Indonesia. Business Director Logistics & Distribution CKB Logistics Ety Puspitasari menyebut bahwa langkah yang diambil CKB Logistics turut sejalan dengan kebutuhan logistik terintegrasi bagi perusahaan tambang bauksit dan produsen aluminium di kawasan tersebut. Masih mengacu data Kementerian ESDM 2024, kebutuhan aluminium dalam negeri kini mencapai 1,2 juta ton per tahun. Di mana, pada 2023, 50 persen pasokan masih berasal dari impor dan 44 persen dari perusahaan dalam negeri.
Baca Juga: CKB Logistics Rambah Industri Nikel untuk Maksimalkan Potensi Pasar Cognitive Market Research membeberkan, tahun ini pasar aluminium global disinyalir mencapai US$165,2 juta, yang mana Asia Pasifik menguasai pasar 23 persen dari pendapatan global dengan ukuran pasar US$38,40 juta. Sementara itu, sepanjang 2023 Indonesia berhasil mengekspor aluminium senilai US$692,5 juta ke beberapa negara seperti Tiongkok, Vietnam, India, Jepang, serta Thailand. “Kami menyasar wilayah ini karena sebelumnya fasilitas CKB Logistics pun lebih dulu telah beroperasi di Pontianak, sehingga kami berharap Grup ABM khususnya CKB Logistics dapat memperluas jangkauan bisnis sekaligus menciptakan peluang baru yang dapat menarik pelanggan lebih luas,” ujar Ety dalam keterangannya usai meresmikan kantor baru CKB Logistics di Pontianak, Selasa (24/9/2024).
Baca Juga: Anak usaha ABM Investama (ABMM) buka layanan kargo rute Jakarta-Surabaya-Balikpapan Lebih lanjut Ety menegaskan, sebagai perusahaan logistik yang memberikan solusi one stop service, kini jaringan operasional CKB Logistics kian merata. Dengan demikian, peresmian kantor baru di Pontianak kini menambah cakupan operasional perusahaan setelah sebelumnya terkoordinasi di Batam, Riau, Jambi, Makassar, hingga beberapa daerah di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Ia pun berharap, ke depan perusahaan dapat meningkatkan pertumbuhan dan menciptakan bisnis yang merata. “Dengan dibukanya fasilitas kantor baru di Pontianak, kami berkomitmen mendukung kebutuhan logistik terintegrasi bagi perusahaan tambang bauksit dan produsen aluminium di Kalimantan Barat. Langkah ini pun sekaligus memperkuat jaringan bisnis CKB Logistics dalam menyediakan solusi logistik yang efisien dan tepat waktu,” paparnya.
Selama 27 tahun beroperasi, CKB Logistics turut agresif melebarkan sayap bisnisnya dalam mendukung program pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, khususnya di bidang pertambangan.
Baca Juga: Antisipasi pasar, CKB Logistik siapkan SDM dan teknologi Perusahaan pun berkomitmen menyediakan solusi rantai pasok untuk seluruh aspek industri pertambangan, misalnya pengiriman alat berat, manajemen pelabuhan, transportasi bahan baku, hingga produk industri yang memerlukan penanganan khusus. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto