Buka kembali, hotel milik Eastparc Hotel (EAST) lampaui target okupansi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Eastparc Hotel Tbk (EAST) mampu melampaui target okupansi di masa pembukaan kembali operasional hotel pada 1 Juni 2020 lalu, sebesar 40%.

Direktur Pemasaran Eastparc Hotel Wahyudi Eko Sutoro mengatakan, awalnya, EAST memasang target okupansi sebesar 30% dan hanya menyediakan kuota okupansi sebesar 40% sesuai aturan protokol kesehatan.

"Secara keseluruhan pada kuartal I 2020, tingkat okupansi turun sampai 50,13%. Namun pada masa pemberlakuan operasional, target okupansi berhasil tercapai sesuai target. Untuk bulan Juli, dengan asumsi kondisi membaik kami menargetkan okupansi sebesar 35%," paparnya kepada Kontan, Kamis (2/7).


Baca Juga: PHRI: Saat PSBB transisi, okupansi hotel mengalami peningkatan 30% di akhir pekan

Wahyudi melanjutkan, saat pandemi Covid-19 pihaknya menutup operasional hotel selama dua bulan yakni Maret sampai April. Sebelumnya, yakni pada Januari sampai Februari, Eastparc masih menerima tamu.

Kondisi tersebut terlihat pada laporan keuangan Eastparc di kuartal I 2020. Pendapatan menurun 2,86% dari Rp 14,29 miliar menjadi Rp 13,88 miliar. Adapun laba bersih merosot dari Rp1,98 miliar menjadi hanya Rp 687,14 juta di kuartal I 2020.

Di semester II mendatang, EAST menyampaikan masih fokus menjaring segmen family leisure. Selain potensial, segmen tersebut dilihat dominan.

"Kami menambah fasilitas mobil ATV Safari yang bisa digunakan gratis bagi tamu. Kami maksimalkan di sisi ini, sebab di sisi meeting belum terlalu maksimal. Namun kami terus akan tingkatkan segmen social function seperti wedding," lanjutnya.

Selain itu, EAST juga memberlakukan voucer yang bisa dipakai sampai setahun penuh. EAST juga mendorong promosi melalui media sosial mengingat sejak pandemi tingkat penggunaan media sosial meningkat.

Akibat pandemi, EAST juga terpaksa merevisi target sampai akhir tahun. Pendapatan diproyeksikan bisa merosot sekitar 55% sampai 60% dari target awal yang dicanangkan.

"Kami melihat, mungkin jika ada kelonggaran persyaratan mobilitas di bandara bisa menjadi sentimen bagus. Tetapi saat ini kami masih melihat bagaimana perkembangannya ke depan," kata Yudi.

Baca Juga: Okupansi Hotel Red Planet Indonesia (PSKT) meningkat jadi 47% di masa transisi PSBB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat