KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia membuka kerja sama dengan Komisi Ekonomi Eurasia (EEC). Peluang kerja sama tersebut dilakukan dengan menginisiasi Nota Kerja sama (MoC) dengan EEC. Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menargetkan perdagangan kedua pihak bisa melonjak dua kali lipat dengan adanya MoC tersebut. "Setidaknya dalam waktu 5 tahun (total perdagangan) bisa dobel," ujar Enggar usai menandatangani pernyataan inisiasi, Kamis (14/2). Saat ini total perdagangan Indonesia dengan EEC sebesar US$ 2,79 miliar. Enggar bilang berdasarkan angka tersebut Indonesia mengalami sedikit defisit. EEC dinilai memiliki potensi besar bagi ekspor Indonesia. Rusia merupakan negara anggota EEC dengan potensi yang paling besar. Empat negara anggota EEC lainnya adalah Belarusia, Armenia, Kazakhstan, dan Kirgistan. MoC ditargetkan dapat ditandatangani lada tahun 2019.
Buka kerja sama dengan EEC, Mendag targetkan perdagangan melonjak dua kali lipat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia membuka kerja sama dengan Komisi Ekonomi Eurasia (EEC). Peluang kerja sama tersebut dilakukan dengan menginisiasi Nota Kerja sama (MoC) dengan EEC. Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menargetkan perdagangan kedua pihak bisa melonjak dua kali lipat dengan adanya MoC tersebut. "Setidaknya dalam waktu 5 tahun (total perdagangan) bisa dobel," ujar Enggar usai menandatangani pernyataan inisiasi, Kamis (14/2). Saat ini total perdagangan Indonesia dengan EEC sebesar US$ 2,79 miliar. Enggar bilang berdasarkan angka tersebut Indonesia mengalami sedikit defisit. EEC dinilai memiliki potensi besar bagi ekspor Indonesia. Rusia merupakan negara anggota EEC dengan potensi yang paling besar. Empat negara anggota EEC lainnya adalah Belarusia, Armenia, Kazakhstan, dan Kirgistan. MoC ditargetkan dapat ditandatangani lada tahun 2019.