KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan pentingnya dorongan untuk menjadikan alat kesehatan buatan Indonesia bersaing di pasar global.
Luhut menyampaikan dukungannya terhadap industri alat kesehatan lokal yang terus berkembang. Ia menekankan bahwa Indonesia tidak perlu lagi bergantung pada impor alat kesehatan yang bahan bakunya dapat diperoleh di dalam negeri.
"Kita punya nikel, stainless steel, jadi tidak perlu mengimpor alat-alat seperti jarum suntik atau obeng dari luar negeri. Ini pekerjaan yang tidak benar, kita harus lebih mandiri," kata Luhut dalam sambutannya saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) ke-3 Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPADI) di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Rabu (15/1).
Baca Juga: Aspaki: Industri Alat Kesehatan Ditargetkan Tumbuh 8% pada 2025 Ia juga mengapresiasi inovasi anak muda Indonesia, seperti aplikasi PeduliLindungi. Menurutnya ini membuktikan kemampuan bangsa untuk berinovasi.
"Jangan ragu untuk berinovasi. Sistem yang dibangun anak-anak muda Indonesia ini menunjukkan kita bisa," ujar Luhut.
Selain itu, Luhut pun menyoroti pentingnya kualitas produk dalam negeri sebagai syarat untuk mendukung ekspor, khususnya ke pasar potensial seperti Afrika.
"Afrika sangat tertarik dengan teknologi kita yang meski tidak terlalu canggih, tapi pas dengan kebutuhan mereka. Ini adalah peluang besar," ungkapnya.
Baca Juga: Begini Prospek dan Rekomendasi Saham Farmasi di Tahun 2025 Ia menegaskan bahwa sektor kesehatan harus mendukung produk lokal, termasuk dalam kebijakan rumah sakit dan BPJS yang wajib menggunakan alat kesehatan buatan Indonesia.
"BPJS dibayar negara, jadi harusnya juga mendukung produk lokal," tegasnya.
Luhut juga berbicara tentang tantangan yang dihadapi industri alat kesehatan nasional, termasuk soal e-katalog yang seringkali muncul anomali harga. Ia mengingatkan bahwa meskipun pandemi COVID-19 menjadi ujian besar bagi Indonesia, saat itu negara mampu bertahan dan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan alat kesehatan. Sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut.
"Meski dalam keadaan sulit, kita bisa bekerja bersama. Sekarang, tantangannya tidak sebesar saat pandemi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih