Bukaka Teknik Utama (BUKK) Alokasikan Capex Rp 500 Miliar Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - CILEUNGSI. PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) telah mengalokasikan belanja modal atawa capex sebesar Rp 500 miliar di tahun ini. Penggunaannya untuk investasi dan pengembangan proyek di anak-anak usaha. Sementara realisasi dana tersebut sudah terserap sebesar Rp 200 miliar. 

Di samping itu, dari sisi kinerja bisnis, perseroan juga membidik target penjualan sebesar Rp 3,86 triliun pada tahun 2022, sedangkan laba bersih perusahaan ditargetkan sebesar Rp 392,56 miliar. 

Direktur Utama BUKK, Irsal Kamarudin mengatakan target kinerja itu setidaknya bisa sama dengan target pendapatan dan laba bersih di tahun 2021. 


Baca Juga: Genjot Bisnis Pembangkit EBT dan Smelter, Begini Agenda Bisnis Bukaka (BUKK)

Dia mengatakan, target itu optimis akan tercapai lantaran saat ini perseroan melihat adanya permintaan bisnis yang sudah stabil dibandingkan tahun sebelumnya. Misalnya saja permintaan untuk tower atau site, jembatan hingga permintaan passenger boarding bridge atau garbarata. 

“Kami memproyeksikan dorongan permintaan garbarata akan menjadi driver pendapatan terbesar di tahun ini,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Rabu (3/8). 

Perseroan berencana memperluas pasar passenger boarding bridge atau garbarata buatannya ke Eropa dan Timur Tengah. Sebelumnya, Bukaka hanya menjual produk garbaratanya ke pasar domestik dan Asia.

Kepala Unit Usaha Garbarata Bukaka Teknik Utama Age Triobowo menambahkan, selama ini perseroan telah mengekspor garbarata ke 14 negara di Asia, meliputi Jepang, Hong Kong, Singapura, dan India. Rinciannya yakni ekspor ke India, 148 unit untuk 33 airport, kemudian di Jepang sebanyak 125 unit yang dipasang di 25 airport seperti Haneda dan Toyama, menyusul di Hong Kong 97 unit. 

“Porsi ekspor masih lebih besar sekitar 65%,” lanjutnya. 

 
BUKK Chart by TradingView

Dia menyebutkan, total garbarata yang sudah diproduksi perusahaan sampai sekarang mencapai 965 unit. Dengan nilai penjualan sekitar Rp 400 miliar per tahun. Adapun, di tahun ini, Age bilang perseroan juga membidik kontrak baru untuk produk garbarata sebesar Rp 450 miliar. Sementara yang sudah tercapai sampai semester I-2022 sudah sekitar Rp 300 miliar. 

“Karena ini orderan dari tahun lalu yang sudah dilakukan,” ungkapnya. 

Di samping itu, dari sisi permintaan tower, sampai saat ini perseroan telah membangun tower sekitar 4.000 km di seluruh Indonesia. Adapun total kapasitas produksi tower juga bisa mencapai 6.000 ton per bulan atau setara pembuatan 20-30 unit per bulannya. 

Lebih lanjut, dari sisi kinerja keuangan hingga Kuartal I-2022, penjualan BUKK turun 25,08% year on year (yoy) menjadi Rp 794,11 miliar. Di saat yang sama, laba bersih tahun berjalan BUKK berkurang 15,57% yoy menjadi Rp 100,58 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .