KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukaka Teknik Utama Tbk (
BUKK) membidik pendapatan mencapai Rp 5,12 triliun pada tahun ini. Direktur Keuangan Bukaka Teknik Utama Afifuddin Kalla mengungkapkan, meskipun memasuki tahun politik namun pihaknya cukup optimis bisa memperoleh kinerja yang positif. Ini tercermin dari proyek yang diraih sejauh ini. "Dari pekerjaan yang kami dapatkan memperlihatkan masih bisa mendapatkan pendapatan dan profit yang baik untuk tahun 2023," kata Afifuddin dalam Public Expose, Rabu (17/5).
Afifuddin melanjutkan, untuk laba bersih pada tahun 2023 ditargetkan dapat mencapai Rp 457 miliar.
Baca Juga: Perluas Pasar Luar Negeri, Bukaka Teknik Utama (BUKK) Bidik Eropa dan Timur Tengah Merujuk pada kinerja kuartal I 2023, Bukaka Teknik Utama membukukan kinerja yang positif di mana pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp 1,34 triliun dan Rp 171,01 miliar. Pendapatan pada kuartal I 2023 ini meningkat 69,42%
year on year (YoY) di mana pada kuartal I 2022 pendapatan Bukaka mencapai Rp 794,11 miliar. Sementara itu, laba bersih pada kuartal I 2023 terkerek 70,10% YoY dari Rp 100,53 miliar pada kuartal I 2022 menjadi Rp 171,01 miliar pada kuartal I 2023. Afifuddin menjelaskan, selain dari proyek pembangkit listrik, kinerja positif pada tiga bulan pertama tahun ini juga disumbangkan dari proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) jembatan yang sudah dijalankan sejak tahun lalu. "Kami berharap tren positif berlanjut di sisa tahun 2023 yang sudah memasuki kuartal II. Mudah-mudahan akhir tahun kami akan melihat realisasi positif penjualan dan profit," jelas Afifuddin.
Asal tahu saja, Bukaka Teknik Utama melalui anak usahanya PT Baja Titian Utama terlibat dalam proyek KPBU penggantian dan atau duplikasi jembatan callender hamilton di 37 lokasi di Pulau Jawa. Melalui skema ini, Bukaka optimis dapat memperoleh pendapatan yang berlanjut dan stabil ke depannya. Sementara itu, sepanjang tahun 2022 lalu Bukaka Teknik Utama membukukan pendapatan sebesar Rp 4,14 triliun dan laba bersih sebesar Rp 450.5 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .
