KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
Online marketplace Bukalapak yang bergerak di bisnis
customer-to-customer belum akan melantai di bursa dalam waktu dekat. Hal ini disampaikan oleh Co-founder dan Presiden Bukalapak Muhamad Fajrin Rasyid saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (30/9). “Hingga saat ini memang belum ada rencana dari Bukalapak untuk melaksanakan
initial public offering (IPO),” jelasnya.
Ia pun menampik bahwa laporan keuangan Bukalapak yang sedang dipersiapkan adalah salah satu persiapannya untuk melakukan IPO. “Terkait Bukalapak dalam menyiapkan laporan keuangan selama 3 tahun terakhir adalah sebagai bentuk
compliance dan transparansi perusahaan,” katanya. Fajrin bilang, meskipun Bukalapak belum melantai di bursa, namun
culture compliance dan transparansi merupakan faktor yang penting dalam perusahaan. Ia juga menekankan kalau Bukalapak mempertimbangkan untuk mencari pendanaan baik dari
venture capital, IPO, maupun lainnya. Namun untuk saat ini, pihaknya belum mengambil keputusan. “Saat ini belum memutuskan. Namun yang pasti, secara umum saat ini industri teknologi dan
e-commerce sangat maju sehingga minat investor untuk menanamkan saham di industri ini juga sangat bertumbuh. Tentunya
business model yang baik dan performa
founders sekaligus perusahaan menjadi pertimbangan bagi para investor untuk menanamkan sahamnya,” imbuhnya. Hal serupa juga dikatakan Teddy Oetomo selaku
Chief Strategy Officer Bukalapak saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (30/9).
“Untuk melakukan IPO, harus ada persiapan. Kalau memang sudah siap kita akan sampaikan. Untuk sekarang, masih kita pikirkan karena masih ingin mengembangkan bisnis dari Bukalapak terlebih dahulu,” terangnya. Teddy bilang, dengan pertumbuhan transaksi setiap bulan di atas 100%, Bukalapak mencatatkan ada lebih dari 52 juta pengguna unik setiap bulannya. “Bahkan untuk digitnya dalam satu tahun naik 7 kali lipat, jadi tahun ini pertumbuhannya lebih dari 600%,” terangnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie