KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatat kenaikan pendapatan keuangan. Dari sisi top line, pendapatan BUKA mencapai Rp 4,60 triliun di 2024. Sebagai pembanding, pendapatan bersih emiten teknologi ini pada 2023 mencapai Rp 4,48 triliun. Artinya pendapatan BUKA tercatat naik sekitar 0,50% secara tahunan atau Year on Year (YoY). Melansir laporan keuangan Bukalapak tahun buku 2024, pendapatan bunga deposito, bank dan obligasi pemerintah dan lainnya mencapai Rp 1,03 triliun. Ini melesat 26,09% secara tahunan dari Rp 822,54 miliar.
Baca Juga: Bukalapak (BUKA) Targetkan Hasil Efisiensi Mulai Berbuah di Kuartal I-2025 Jika ditelisik, Bukalapak masih menimbun dana hasil penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) di berbagai instrumen investasi. Per 31 Desember 2024, dana IPO BUKA baru terpakai Rp 11,99 triliun. Padahal, BUKA mengantongi dana bersih dari IPO sekitar Rp 21,3 triliun. Artinya, Bukalapak baru menggunakan 56,24% dana IPO dan masih tersisa sekitar Rp 9,33 triliun per 31 Desember 2024. Adapun sisa dana IPO tersebut ditempatkan BUKA dalam berbagai instrumen investasi. Mulai dari deposito sebesar Rp 916,21 miliar di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan bunga 6,60%. BUKA juga menempatkan sisa dananya di giro pada tujuh bank berbeda. Di PT Bank DBS Indonesia, Bukalapak menyimpan dana sebesar Rp 1,97 triliun dengan tingkat bunga 6,75%. Baca Juga: Rugi Bersih Bukalapak (BUKA) Bengkak 13% Menjadi Rp 1,54 Triliun pada 2024 Masih di PT Bank DBS Indonesia, BUKA menyimpan dana sebesar Rp 1,09 miliar dengan tingkat bunga 0% dan Rp 829,28 miliar dengan tingkat bunga sebesar 3,25%. Bukalapak juga menempatkan dananya di PT Bank HSBC Indonesia senilai Rp 1,54 miliar. Kemudian di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), BUKA mengendapkan uangnya sebanyak Rp 141,28 juta. BUKA juga menempatkan dananya di giro BRI sebesar Rp 94,69 juta dengan tingkat bunga 0%. Masih di BRI, Bukalapak menyimpan uang sebesar Rp 11,46 juta