Bukalapak gandeng warung kenalkan penduduk belanja online



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya marketplace atau e-commerce nyatanya belum bisa membuat banyak masyarakat Indonesia terbiasa berbelanja online. Survei terbaru menyatakan bahwa baru 10% penduduk Indonesia yang pernah berbelanja online. 

"Jadi baru 25 juta penduduk Indonesia yang pernah berbelanja online. Sebanyak 90% penduduk Indonesia belum pernah belanja online di e-commerce dengan memadai," kata Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid di Kantor Bukalapak, Kamis (27/9). 

Fajrin menambahkan, kebanyakan penduduk Indonesia tersebut masih takut untuk berbelanja online di e-commerce. Salah satu ketakutannya adalah berkaitan dengan cara membayarnya. 


Oleh karena itu, Bukalapak memiliki strategi sendiri guna mengatasi permasalahan tersebut. Caranya adalah dengan menempatkan mitra offline di warung-warung tradisional. 

"Mitra ini salah satunya untuk menyentuh yang 90% itu. Jadi orang yang belum familiar dengan belanja online bisa datang ke warung untuk belanja online, beli tiket dan sebagainya di sana," jelas Fajrin.

Fajrin menjelaskan bahwa Bukalapak telah menggaet lebih dari 300.000 pemilik warung untuk menjadi mitranya selama setahun ke belakang.

Adapun peran mitra Bukalapak tersebut tak hanya untuk menambah jumlah orang yang berbelanja online. Mitra tersebut diketahui kini menyumbang 20 persen dari total Gross Merchandise Value (GMV) bulanan Bukalapak sebesar Rp 4 triliun. 

"Jadi mitra Bukalapak tadi nanti yang memesankan istilahnya melalui aplikasi begitu lho sehingga dari sisi customer itu terjembatani. Mitra yang mengurus dan orang tinggal terima beres saja," tandas Fajrin. (Ridwan Aji Pitoko) 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Baru 10 Persen Penduduk Belanja Online, Bukalapak Gandeng Warung"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia