KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Magnet pulau Jawa untuk hampir seluruh industri memang menarik, selain populasi besar dan infrastruktur yang baik, konsumsi masyarakat di Pulau Jawa juga bagus. Hal ini yang membuat banyak perusahaan memusatkan pergerakan bisnisnya di Indonesia, namun PT Bukalapak.com sebagai e-commerce lokal mengatakan kendati demand dari Jawa paling besar namun terjadi peningkatan signifikan dari pelanggan di luar Jawa. Bayu Syerli, Vice President Marketing Bukalapak mengatakan bahwa saat ini demand Pulau Jawa masih di kisaran 40% terbesar di seluruh Indonesia, namun dirinya mengatakan di luar Jawa pasar justru tumbuh signifikan. Apalagi dengan maraknya pemerintah membangun infrastruktur yang membuat pengiriman logistik lebih cepat sehingga meningkatkan permintaan di beberapa wilayah. “Bukalapak ini merata, tidak hanya di Pulau Jawa saja. Memang Jawa masih terbesar tetapi pertumbuhan saat ini itu banyak disumbang dari masyarakat di luar Jawa. Lumayan besar kontribusinya itu sampai 60% sudah di luar Jawa dan itu menarik buat kami,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (28/9). Yang paling menggembirakan adalah pertumbuhan permintaan di wilayah-wilayah Indonesia bagian timur yang mulai tumbuh. Komitmen pemerintah membangun infrastruktur baik jalan maupun teknologi di wilayah tersebut membuat gairah ekonomi tumbuh, ujung-ujungnya permintaan terhadap barang Bukalapak juga tumbuh. Ke depan dirinya berharap akan tumbuh UKM-UKM juga yang bisa menjajakan produknya di Bukalapak. “Bahkan sekarang di Papua itu sudah mulai banyak aktivitas transaksi dari sana, itu karena program tol laut pemerintah,” lanjutnya. Saat ini, segmen pembeli Bukalapak paling dominan dari sisi usia 25-35 tahun, kemudian kedua dibawah 25 tahun dan ketiga 35 tahun ke atas. Dengan bonus demografi saat ini dan semakin bertumbuhnya kelas menengah di Indonesia, hal ini akan bisa memacu penjualan Bukalapak. Apalagi saat ini untuk delivery period sudah bukan menjadi soal lagi karena sudah dibangun sistem yang baik. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bukalapak: Permintaan dari luar Pulau Jawa 60%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Magnet pulau Jawa untuk hampir seluruh industri memang menarik, selain populasi besar dan infrastruktur yang baik, konsumsi masyarakat di Pulau Jawa juga bagus. Hal ini yang membuat banyak perusahaan memusatkan pergerakan bisnisnya di Indonesia, namun PT Bukalapak.com sebagai e-commerce lokal mengatakan kendati demand dari Jawa paling besar namun terjadi peningkatan signifikan dari pelanggan di luar Jawa. Bayu Syerli, Vice President Marketing Bukalapak mengatakan bahwa saat ini demand Pulau Jawa masih di kisaran 40% terbesar di seluruh Indonesia, namun dirinya mengatakan di luar Jawa pasar justru tumbuh signifikan. Apalagi dengan maraknya pemerintah membangun infrastruktur yang membuat pengiriman logistik lebih cepat sehingga meningkatkan permintaan di beberapa wilayah. “Bukalapak ini merata, tidak hanya di Pulau Jawa saja. Memang Jawa masih terbesar tetapi pertumbuhan saat ini itu banyak disumbang dari masyarakat di luar Jawa. Lumayan besar kontribusinya itu sampai 60% sudah di luar Jawa dan itu menarik buat kami,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (28/9). Yang paling menggembirakan adalah pertumbuhan permintaan di wilayah-wilayah Indonesia bagian timur yang mulai tumbuh. Komitmen pemerintah membangun infrastruktur baik jalan maupun teknologi di wilayah tersebut membuat gairah ekonomi tumbuh, ujung-ujungnya permintaan terhadap barang Bukalapak juga tumbuh. Ke depan dirinya berharap akan tumbuh UKM-UKM juga yang bisa menjajakan produknya di Bukalapak. “Bahkan sekarang di Papua itu sudah mulai banyak aktivitas transaksi dari sana, itu karena program tol laut pemerintah,” lanjutnya. Saat ini, segmen pembeli Bukalapak paling dominan dari sisi usia 25-35 tahun, kemudian kedua dibawah 25 tahun dan ketiga 35 tahun ke atas. Dengan bonus demografi saat ini dan semakin bertumbuhnya kelas menengah di Indonesia, hal ini akan bisa memacu penjualan Bukalapak. Apalagi saat ini untuk delivery period sudah bukan menjadi soal lagi karena sudah dibangun sistem yang baik. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News