Bukalapak targetkan tambah 2 juta pelapak hingga akhir tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu platform pasar online terbesar di Indonesia membuat Bukalapak berperan aktif dalam memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia dengan mengajak mereka untuk memanfaatkan industri digital.

Sebagai bentuk hasil upaya, sejak berdiri tahun 2010 Bukalapak telah berhasil menggandeng sebanyak lebih dari 3 juta pelaku UKM atau pelapak di Indonesia dan menargetkan bisa mencapai 5 juta pelapak hingga akhir tahun 2018.

Bayu Syerli, Vice President of Marketing Bukalapak mengatakan saat ini ada sekitar 3 juta pelapak yang bergabung di platform Bukalapak dan tercatat ada sekitar 50 juta pengguna aktif setiap bulannya dan angka ini diharapkan terus meningkat mengingat UKM di Indonesia saat ini sekitar 40-50 juta.


“Pelaku UKM ini cukup signifikan dan setidaknya hingga akhir tahun harapannya bisa menjadi 5 juta pelapak,” ujarnya dalam acara konferensi pers PuncakBadaiUang Bukalapak, pekan kemarin.

Menurutnya, sebagai bentuk upaya guna mencapai target tersebut sejauh ini Bukalapak terus mengupayakan berbagai kegiatan guna menarik para pelaku UKM dan pengguna untuk bergabung baik dari kegiatan pelatihan, promo, Top Spender, hingga yang saat ini berlangsung yakni BadaiUang.

“Rencananya kegiatan-kegiatan seperti ini akan terus dilakukan dan dalam waktu dekat juga kami berencana untuk melakukan program lain menjelang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) mendatang hingga sampai akhir tahun kita targetkan pengguna aktif atau transaksi bisa melampaui 70 juta per bulannya, ujarnya.

Selain itu, tambah Bayu tidak hanya berbagai kegiatan, namun sejauh ini Bukalapak terus melakukan berbagai inovasi dengan menambah berbagai fitur di dalamnya.

Ditanya soal pendapatan, Bayu enggan menjelaskan secara rinci, namun berkaca pada data terakhir Kontan.co.id bahwa Bukalapak menargetkan ada pertumbuhan sekitar 10% per bulannya atau sekitar 120% per tahunnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto