Bukalapak Umumkan Kinerja Keuangan Selama Kuartal Ketiga 2022



KONTAN.CO.ID - PT Bukalapak.com Tbk (“Bukalapak”, “BUKA” atau “Perseroan”) hari ini mengumumkan kinerja keuangan untuk kuartal ketiga yang berakhir pada 30 September 2022.

Bukalapak terus menunjukkan pertumbuhan yang positif; dimana Total Processing Value (TPV) selama kuartal ketiga tahun 2022 (3Q22) tumbuh sebesar 32% menjadi Rp 41,3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebanyak 74% TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.   

Mitra Bukalapak terus menghasilkan pertumbuhan yang baik; dimana TPV Mitra pada 3Q22 bertambah sebesar 23% menjadi Rp 19,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan pada 9M22 tumbuh sebesar 37% menjadi Rp 54,7 triliun dari periode yang sama pada tahun lalu.


Pertumbuhan Mitra ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir bulan September 2022, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 15,2 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021.

Pendapatan Bukalapak pada 3Q22 tumbuh sebesar 86% menjadi Rp 898 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya,  sementara pendapatan Bukalapak pada 9M22 meningkat sebesar 92% dari 9M21 menjadi Rp 2.589 miliar. Pendapatan Mitra pada 3Q22 meningkat sebesar 131% menjadi Rp 477 miliar, sedangkan pendapatan Mitra pada 9M22 tumbuh sebesar 191% dari 9M21 menjadi Rp 1.446 miliar. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan menunjukkan peningkatan dari 43% pada 3Q21 menjadi 53% pada 3Q22.

Setelah mengalami pertumbuhan pendapatan QoQ yang berkelanjutan, pada kuartal ketiga Perseroan fokus untuk menghasilkan pendapatan dengan biaya yang lebih rendah dan untuk pertama kalinya mencatat margin kontribusi positif. Pada 3Q22, Bukalapak berusaha menekan biaya dan insentif serta tetap mendorong tumbuhnya pendapatan.

Bukalapak telah  menunjukkan kemampuannya untuk mewujudkan hal tersebut, yang sangat penting dalam membantu Perseroan untuk mencapai profitabilitas di masa depan dan membuktikan bahwa bisnis tidak hanya bergantung pada pengeluaran, promosi, dan subsidi untuk menghasilkan pertumbuhan. Saat ini, dengan operasional bisnis yang kuat. Bukalapak akan fokus pada pertumbuhan pendapatan, seraya terus berusaha untuk mencatat margin kontribusi yang positif.

Perseroan memiliki komitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik. Pada periode 9M22, rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk kompensasi berbasis saham) terhadap TPV membaik menjadi 1,0% dibandingkan dengan 1,2% pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,1% pada 3Q21 menjadi 0,1% terhadap TPV di 3Q22. Manajemen perseroan berhasil membukukan margin kontribusi positif pada pertama kalinya di kuartal ini. Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari 0,2% di 3Q21 menjadi 0,5% di 3Q22, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -0,4% di 3Q21 menjadi -0,3% di 3Q22.

Bukalapak membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (adjusted EBITDA) sebesar -Rp 327 miliar pada 3Q22, dimana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,1% di 3Q21 menjadi -0,8% di 3Q22.

Selanjutnya, Bukalapak membukukan laba operasional sebesar Rp 3.533 miliar pada 9M22, atau mengalami peningkatan sebesar 391% dari rugi operasional sebesar Rp 1.216 miliar pada 9M21, terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk. Oleh karena itu, Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp 3.618 miliar pada 9M22, atau meningkat sebesar 421% dari rugi bersih sebesar Rp 1.128 miliar pada 9M21.

Meskipun Perseroan telah mencatat laba bersih pada 9M22, Perseroan tetap memiliki fokus pada kinerja operasional Perseroan. Oleh karena itu, manajemen Perseroan tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja Perseroan.

Dengan peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan, termasuk dengan investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksadana sebesar Rp 20,2 triliun pada akhir bulan September 2022, yang jumlahnya lebih dari 15 kali adjusted EBITDA pada 3Q22 yang disetahunkan.

Baca Juga: Kuartal III 2022, Buka Lapak (BUKA) Bukukan Laba Rp 3,62 Triliun

Tentang Bukalapak

BUKA adalah grup perusahaan berbasis teknologi dan super enabler teknologi untuk mendukung transformasi UMKM di Indonesia serta berbagai vertikal bisnis.

Berpegang teguh pada tujuan awal kami untuk memberdayakan UMKM, kini kami melayani lebih dari 120 juta pengguna serta lebih dari 20 juta UMKM di tanah air. Sebagai perusahaan teknologi Indonesia pertama yang terdaftar di bursa, fokus kami adalah menggunakan teknologi untuk mendukung kebutuhan gaya hidup digital saat ini bagi para UMKM serta masyarakat Indonesia secara umum melalui berbagai vertikal, dari marketplace, finance dan fintech, offline to online, merchant solutions, hingga pengadaan.

Dengan memanfaatkan lebih dari 1 dekade inovasi teknologi yang diperuntukkan bagi konsumen dan pemilik bisnis di Indonesia, BUKA adalah tech enabler dan pendorong transformasi digital di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti