KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukalapak.com Tbk (
BUKA) berhasil menekan rugi bersih selama periode Januari–September 2024. Kendati begitu, rugi usaha BUKA masih membengkak karena naiknya sejumlah pos beban. Melansir laporan keuangan per September 2024, pendapatan bersih Bukalapak naik 1,82% secara tahunan atau Year on Year (YoY) menjadi. Pada periode yang sama di 2023, BUKA hanya meraup pendapatan Rp 3,33 triliun. Pos beban pokok pendapatan Bukalapak naik 12,27% YoY menjadi Rp 2,79 triliun. BUKA juga harus menanggung beban pendapatan operasi lainnya bersih senilai Rp 208,14 miliar atau berbalik dari pendapatan Rp 23,93 miliar.
Dari
bottom line, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk BUKA mencapai Rp 597,34 miliar atau menyusut 23,04% secara tahunan dari Rp 776,22 miliar per September 2023.
Baca Juga: Rugi Bersih Bukalapak (BUKA) Susut 23% Menjadi Rp 586 Miliar Hingga Kuartal III-2024 CEO Bukalapak Willix Halim mengatakan meskipun terdapat pertumbuhan pendapatan di masa lalu, tetapi biaya operasional telah meningkat melebihi kontribusi pendapatan di berbagai segmen bisnis. "Kami telah berupaya untuk fokus pada optimalisasi operasional dan menjaga disiplin keuangan guna menghadapi tantangan ini," jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/10). Willix walaupun hasil kuartal III-2024, BUKA menunjukkan pembalikan tren tetapi hasilnya masih tidak sejalan dengan strategi jangka panjang Bukalapak untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, manajemen Bukalapak melakukan perubahan dalam pendekatan operasional dan segmen bisnis yang akan difokuskan ke depannya. Dalam waktu dekat buka akan melakukan restrukturisasi. "Restrukturisasi ini akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja di berbagai bisnis yang akan dilaksanakan dalam dua kuartal mendatang," kata pria yang menjabat sebagai direktur utama ini. Ke depannya, lanjut Willix BUKA akan fokus menjalankan dan mengembangkan segmen bisnis intinya, yaitu Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan sejumlah layanan di ritel. BUKA akan fokus melakukan investasi ke bisnis inti itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari