Bukan Bitcoin, Ini Kripto Paling Laris di Indonesia Selama Januari



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) melaporkan bahwa transaksi kripto sepanjang Januari 2023 mencapai Rp 12,14 triliun. Angka transaksi ini hanya berbeda tipis ketimbang Desember 2022. Tapi, nilai transaksi kripto di Indonesia bulan lalu jauh lebih rendah ketimbang rata-rata sepanjang 2022 yang mencapai sekitar Rp 25 triliun per bulan.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Tirta Karma Sanjaya mengatakan, stablecoin USDT menjadi koin kripto dengan volume transaksi paling besar di Januari 2023. Dia mengatakan, volume transaksi USDT mencapai Rp 3 triliun dari total transaksi pada Januari 2023 sebesar Rp 12,14 triliun.

“USDT biasa dibeli untuk simpan aset, karena dianggap rendah risiko,” ujar Tirta dalam Media Briefing Bulan Literasi Kripto Industri Aset Kripto, Kini dan Nanti, Jumat (24/2).


Baca Juga: Pasar Kripto Bergejolak, Ini Suka Duka Investor Kripto

Berikut 5 aset kripto dengan transaksi terbesar Januari:

  1. USDT dengan volume transaksi Rp 3 triliun 
  2. Bitcoin dengan volume transaksi Rp 830 miliar
  3. Etherum (ETH) dengan volume transaksi Rp 590 miliar
  4. Solana dengan volume Rp 390 miliar
  5. Doge Coin dengan Rp 360 miliar
Baca Juga: Kripto Sumbang Lebih dari 50% Pemasukan Pajak dari Sektor Fintech

“Sebagai saran investasi, mungkin bisa berpatokan dari kinerja koin kripto yang masuk lima besar di bulan Januari 2023,” ungkap dia.

Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan, Bitcoin dan ETH sudah pasti menjadi favorit di tahun 2023. Selain itu, stablecoin USDT juga berpotensi besar menjadi favorit di tahun ini, karena digunakan untuk menyimpan aset.

“Stablecoin ini volatilitasnya rendah dibandingkan kripto jenis lain,” pungkas Teguh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati