MOMSMONEY.ID - Bukan cuma
baby blues, kenali juga apa itu
postpartum depression yang kerap landa para ibu baru dan juga tanda-tandanya.
Postpartum depression atau depresi pasca persalinan adalah kondisi yang kerap dirasakan bagi ibu-ibu baru. Fenomena ini menjadi makin populer karena banyak para ibu yang mengalaminya. Terutama setelah peristiwa seorang ibu yang hendak “membuang” bayi di stasiun menjadi viral di sosmed.
Ternyata,
postpartum depression berbeda dengan
baby blues, walaupun memiliki gejala yang serupa.
Baca Juga: Ini 4 Manfaat Heart of Palm, Makanan Viral di Tiffany's Plate TikTok Baby blues biasa terjadi di minggu awal pasca kelahiran dan biasa terjadi selama 2-4 minggu saja. Sedangkan
postpartum depression memiliki jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan
baby blues. Kehilangan nafsu makan, mood swing, gangguan tidur, sensitif, dan merasa kewalahan adalah gejala umum yang dirasakan penderita
baby blues. Selain itu,
postpartum depression dapat memberikan dampak lebih besar pada para ibu dibandingkan dengan
baby blues.
Baca Juga: Ibu Hamil Boleh Olahraga? Cari Tahu Manfaat dan Penjelasannya di Sini Baik
baby blues dan
postpartum depression, kedua hal tersebut terjadi karena ada perubahan aktivitas dan rutinitas dengan cepat, yang dirasakan bagi ibu yang baru melahirkan anak pertamanya. Melansir dari
Mayo Clinic,
postpartum depression lebih rentan terjadi pada ibu baru pasca melahirkan anak pertama. Dengan gejala yang berbeda tiap orangnya, gejala umum yang sering dirasakan penderita
postpartum depression adalah perubahan
mood dan kecemasan berlebih atau
anxiety. Selain hal tersebut,
postpartum depression juga dapat menunjukkan gejala serius seperti mudah merasa sedih atau ingin menangis tanpa alasan yang jelas. Laman
Health Line menyebutkan,
postpartum depression dapat membawa efek yang membuat tubuh kehilangan fungsi-fungsinya. Sebab
postpartum depression berlangsung dalam jangka waktu lama.
Baca Juga: Ingin Program hamil? Ini Cara Menghitung Siklus Menstruasi dan Masa Subur yang Tepat Sehingga, sering kali membuat penderitanya merasa kehilangan kontrol, konsentrasi, bahkan hingga kehilangan minat dari semua kegiatan yang diminati sebelumnya. Dalam kondisi parah,
postpartum depression bisa membuat penderitanya merasa tidak bahagia dengan hidupnya dan bayinya. Sehingga, munculnya pemikiran untuk menyakiti bayinya juga bisa saja muncul. Gejala ini bisa saja terjadi selama beberapa hari dan kemudian menghilang. Namun, kemungkinan untuk kembali lagi juga bisa terjadi, loh. Di samping itu, munculnya perasaan kurang mampu menjadi ibu yang baik dan hilangnya harapan untuk bisa menjadi ibu yang baik, juga bisa muncul sebagai gejala dari
postpartum depression.
Postpartum depression sebaiknya mendapatkan perawatan yang baik dan maksimal agar gejala tersebut tidak berlarut-larut terjadi. Peran dari suami juga dibutuhkan untuk membantu memberikan dukungan moral dan psikis bagi istri yang mengalami
postpartum depression. Itulah tadi moms penjelasan singkat tentang
postpartum depression, gejala, dan cara menanganinya yang ternyata berbeda dengan
baby blues. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Christ Penthatesia