Bukan Cuma Perbankan, Multifinance Terus Kembangkan Layanan Digital Menuju Superapps



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar di Tanah Air terus melengkapi fitur-fitur baru di layanan atau aplikasi digital mereka untuk menuju ke superapps. Tak cuma perbankan, perusahaan pembiayaan atau multifinance juga terus mengembangkan layanan digitalnya.

PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) misalnya, lewat aplikasi utamanya CNAF Mobile saat ini dilengkapi dengan fitur Electronic Form Aplikasi Pembiayaan (E-FAP) yang memudahkan nasabah dalam mengajukan pembiayaan, tidak perlu lagi melakukan pengisian form di kertas.

“Dengan adanya fitur E-FAP, calon nasabah dapat memberikan persetujuan terhadap pengajuan pembiayaan langsung melalui gawai individu masing-masing dengan verifikasi berupa OTP (One Time Password) yang dikirimkan ke email nasabah,” ujar Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance, Ristiawan Suherman kepada Kontan.co.id, Jumat (16/7).


Baca Juga: BFI Finance Sebut Rasio Kinerjanya Tumbuh Positif

Ristiawan menjelaskan, tingkat penggunaan layanan digital dari fitur E-FAP sudah mencapai 100%, sehingga pengajuan pembiayaan di CNAF sudah tidak lagi menggunakan kertas tetapi sudah full digital.

“CNAF juga menyediakan fitur tanda tangan digital (digital signature) untuk penandatanganan dokumen perjanjian kredit (PK). Dengan adanya fitur tanda tangan digital (digital signature), calon nasabah dalam memberikan persetujuan pada dokumen perjanjian kredit di mana saja dan kapan saja,” jelasnya.

Ristiawan mengungkapkan, penggunaan tanda tangan digital untuk dokumen perjanjian kredit (PK) mencapai 99% dari total pembiayaan di CNAF. Menurutnya, fitur tersebut tidak hanya digunakan oleh kaum milenial saja tetapi juga nasabah berusia 40 tahun ke atas.

“Layanan digital tersebut membantu kinerja CNAF untuk bersaing di era digital ini. Sampai dengan semester I-2023, CNAF membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 3,8 triliun meningkat 11,76% dari semester II tahun 2022 yang sebesar Rp 3,4 trilliun,” ungkapnya.

Dia bilang, pencapaian tersebut adalah hasil dari inisiatif digitalisasi sebagai langkah perusahaan dalam mempercepat proses untuk memberikan pengalaman customer yang baik.

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) juga terus mengembangkan fitur-fitur pada aplikasi One Stop Solution perseoran yang bernama MTF Mobile.

“Fiturnya tambah lengkap mulai dari Pembayaran yang lebih mudah melalui Digital Payment, Klaim Asuransi secara digital, ambil BPKB pakai apps dan banyak lagi,” kata Direktur Sales and Distribution MTF, William Francis kepada Kontan.co.id.

William menyebut, saat ini jumlah nasabah aktif yang menggunakan layanan digital MTF mobile sudah mencapai 100.000 nasabah. Menurut dia, hadirnya layanan digital tersebut sangat berpengaruh untuk memberikan kemudahan pembayaran nasabah.

Baca Juga: BFI Finance Berhasil Tingkatkan Kinerja Lebih Dari Lima Kali Lipat Sejak 2011

“Tentunya membantu perusahaan dalam menekan kredit macet. Total Capex kami mencapai lebih dari Rp 60 miliar untuk digitalisasi,” terangnya.

Tak ketinggalan, PT Mandiri Utama Finance (MUF) juga tengah mengembangkan superapps untuk mengakomodir berbagai transaksi dan operasional dari berbagai mitra kerja dan nasabah.

“Superapps akan menjadi aplikasi digital MUF yang lengkap, menggantikan atau memperkuat aplikasi digital MUF yang saat ini ada,” terang Presiden Direktur MUF, Stanley Setia Atmadja.

Stanley menuturkan, layanan digital yang saat ini menjadi prioritas adalah digital akuisisi. Di mana terdapat lima kanal digital akuisisi, yaitu MOAS, MOS, MufDananow, Livin yang bekerja sama dengan Bank Mandiri dan BSI Mobile kerja sama dengan Bank BSI.

“Dari kanal-kanal tersebut secara year to date (ytd) Juni 2023, telah berhasil dibukukan akuisisi pembiayaan lebih dari Rp 550 miliar,” tuturnya.

Dia menambahkan, nilai akuisisi via kanal digital tersebut setara lebih dari 5% dari total penyaluran pembiayaan perseroan yang sebesar Rp 10,07 triliun (ytd) Juni 2023. Yang artinya, kata dia, cukup membantu kinerja MUF di tahun 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi