KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) tergelincir pada akhir perdagangan Jumat (10/7). IHSG ditutup melemah 0,43% ke level 5.031,26 pada akhir pekan lalu. Meski demikian, dalam sepekan terakhir IHSG tercatat naik 1,16%. Lalu, bagaimana proyeksi pergerakan IHSG pada Pekan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI)? Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo berpendapat, pelaku pasar memprediksi BI masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada RDG pekan depan. Pasalnya BI sudah memangkas suku bunga acuan pada bulan lalu.
Baca Juga: Suku bunga diperkirakan tetap, simak prediksi untuk IHSG Pada RDG Juni 2020, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 25 basis point dari 4,5% menjadi 4,25%. Walaupun memprediksi suku bunga tetap, dengan data inflasi Juni yang masih rendah BI memiliki peluang untuk memangkas tingkat suku bunga kembali ke level 3,75% hingga 4%. Yang mana dengan penurunan suku bunga ini bisa menjadi salah satu pendorong ekonomi yang sedang lesu. Menurut Wisnu, sentimen terkait penetapan suku bunga acuan BI cukup netral untuk perdagangan pada minggu depan. Sebab, masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG. "Soal suku bunga itu bukan cuma faktor yang cenderung menyetir IHSG, ada faktor eksternal, misalnya perkembangan Covid-19 secara global serta perkembangan vaksin," ujarnya ketika dihubungi Kontan, Minggu (12/7).
Baca Juga: IHSG berpotensi turun pada Senin (13/7), berikut saham pilihan Binaartha Sekuritas Selain menunggu hasil RDG BI, dia melihat pelaku pasar juga bakal mencermati kinerja emiten kuartal kedua yang diproyeksi lebih tertekan ketimbang kuartal pertama tahun ini seiring dengan pemberlakuan PSBB. Ia bilang, hal tersebut dapat memperberat laju IHSG pada pekan depan. Selanjutnya, sejumlah rilis data ekonomi dari dalam negeri juga akan mewarnai pergerakan indeks pada minggu depan. "Di hari Senin ada laporan kegiatan usaha, yang juga jadi indikator dan sudah seberapa pulih," tambahnya.
Disusul pada Rabu (15/7) ada pengumuman neraca perdagangan periode Juni 2020 dan hasil survei perbankan yang turut mempengaruhi pergerakan IHSG. Yang tak kalah penting mengenai rilis statistik utang luar negeri Indonesia Mei 2020 pada Jumat (17/7). Wisnu memprediksi pergerakan IHSG akan cenderung tertekan pada pekan depan dengan rentang 4.920-5.100.
Baca Juga: IHSG berpotensi menguat sepekan ke depan, cermati sejumlah rilis data ekonomi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati