Bukan Hanya Waisak, Ini Daftar Hari Besar Agama Buddha dan Maknanya



KONTAN.CO.ID - Hari besar agama Buddha adalah Hari Raya Waisak. Nama hari besar keagamaan Buddha di India disebut dengan hari Visakah Puja atau Buddha Purnima. 

Sementara di Tibet disebut hari Saga Dawa. Malaysia serta Sri Lanka menyebutnya Vesak, dan Thailand menyebut nama hari besar agama Buddha sebagai Visakha Bucha.

Dirangkum dari laman Universitas Negeri Malang, nama Waisak diambil dari bahasa Pali “Wesakha”, yang pada gilirannya juga terkait dengan “Waishakha” dari bahasa Sanskerta. Di beberapa tempat disebut juga sebagai “Hari Buddha”.


Baca Juga: Apa Itu Spirit Doll yang Banyak Diadopsi Selebriti Indonesia? Ini Kisaran Harganya

Pada Hari Raya Waisak, Umat Buddha memperingati tiga peristiwa penting. Pertama, lahirnya Sidharta Gautama, penemu sekaligus pencetus agama Buddha.

Kedua, tercapainya Sidharta Gautama pada tahap penerangan Agung dan menjadi Buddha. Ketiga, peristiwa Buddha Gautama wafat.

Ketiga peristiwa penting itu adalah kelahiran Sidharta Gautama, Sang Buddha mencapai penerangan sempurna, dan mangkatnya Sang Buddha Gautama.

Sehingga, di kalangan umat Buddha, Hari Raya Waisak sering disebut juga dengan Tri Suci Waisak.  Tiga peristiwa ini dinamakan “Trisuci Waisak”.

Keputusan merayakan Trisuci ini dinyatakan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists/WFB) yang pertama di Sri Lanka pada tahun 1950. Perayaan ini dilakukan pada purnama pertama pada bulan Mei.

Selain Waisak, masih terdapat sejumlah hari besar keagamaan Buddha. 

Baca Juga: Mengenal Elemen-Elemen Taman Gaya Jepang, Filosofis dan Sarat Makna!

Hari besar keagamaan Buddha

Selain Waisak, hari besar keagamaan umat Buddha antara lain adalah Magha Puja, Asalha Puja atau Hari Suci Asadha, dan Hari Suci Khatina. Dirangkum dari Buddhis Samaggi Phala keempat hari besar agama Buddha tersebut terdapat dalam kitab suci Tipitaka.

1. Magha Puja 

Magha Puja adalah salah satu hari besar agama Buddha. Di Indonesia upacara peringatan tersebut dirayakan pada bulan purnama di bulan Februari sampai Maret. 

Upacara Magha Puja dilaksanakan untuk memperingati empat peristiwa penting yang dinamakan Caturangga-sannipata. Pada peristiwa tersebut terdapat 1.250 orang bhikkhu datang secara serempak pada waktu yang bersamaan. 

Tanpa adanya undangan dan perjanjian sebelumnya ke tempat kediaman Sang Buddha di vihara Veluvana (Veluvanarama, yang berarti hutan pohon bambu) di kota Rajagaha. 

Mereka datang dengan tujuan untuk memberi hormat kepada Sang Buddha sekembalinya mereka dari tugas menyebarkan Dhamma dan melaporkan hasil penyebaran Dhamma yang telah mereka lakukan tersebut. 

Baca Juga: Taliban meminta para imam masjid serukan persatuan di Afghanistan saat salat Jumat