KONTAN.CO.ID - Sejak dulu, sayur-sayuran dikenal sebagai makanan yang baik dikonsumsi agar tubuh senantiasa sehat. Akan tetapi, sejumlah pakar kesehatan mengatakan, beberapa orang dengan masalah kesehatan seperti asam urat kerap dibuat gamang apabila ingin makan sayur tertentu. Pasalnya, beberapa jenis sayur disebut termasuk tinggi purin alias pantangan untuk penderita asam urat. Sebelum penderita asam urat buru-buru tidak makan sayur karena khawatir serangan penyakit kambuh, simak lebih dulu penjelasan berikut.
Hubungan purin dengan asam urat
Mengutip
Live Strong, purin sebenarnya bukan momok bagi kesehatan. Dalam kondisi normal, asam urat bisa larut dalam darah lalu mengalir ke ginjal dan keluar dari tubuh lewat urine. Tapi, kadar purin yang berlebihan dapat meningkatkan asam urat dalam darah. Saat asam urat tinggi, ginjal kesulitan mengeluarkan zat ini dari dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu pembentukan kristal asam urat. Kristal ini mirip seperti jarum yang bisa menumpuk di sendi atau jaringan tubuh. Kristal asam urat yang menumpuk di sendi dapat menyebabkan gout. Sedangkan, kristal asam urat yang menumpuk di ginjal memicu batu ginjal. Penumpukan kristal asam urat di sendi atau gout menyebabkan sendi meradang dan terasa sakit. Untuk mencegah serangan asam urat kambuh, penderita perlu menjalankan diet rendah purin atau menghindari makanan pantangan asam urat yang tinggi purin.
Baca Juga: Penderita Asam Urat Dilarang Makan Ikan Ini, Cek Lauk Pauk Penderita Asam Urat Sayuran mengandung purin pemicu asam urat
Berikut beberapa sayuran mengandung purin yang memicu kenaikan asam urat: 1. Asparagus Dilansir dari Healthline, sayuran mengandung purin yang menyebabkan kenaikan asam urat selanjutnya adalah asparagus. Meski begitu, konsumsi asparagus hanya sedikit meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan tidak memicu serangan gout. 2. Brokoli Dikutip dari RS Mitra Keluarga, dalam 100 gram brokoli terdapat 81 mg purin yang bisa menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan asam urat. Meski begitu, makan brokoli saja tidak langsung menyebabkan asam urat tinggi dan memicu serangan gout. Faktor lain seperti makan lauk tinggi purin dan gaya hidup tidak sehat lah yang menyebabkan serangan asam urat.
Baca Juga: Daftar Obat-obatan yang Tidak Membatalkan Puasa, Apa Saja? 3. Kembang kol Kembang kol juga termasuk sayuran mengandung purin yang menyebabkan kenaikan asam urat jika dikonsumsi secara berlebiihan. Makan kembang kol yang dipadukan dengan jeroan, daging merah, atau lauk tinggi purin lain bisa mengakibatkan asam urat tinggi. Kandungan purin dalam sayuran di atas umumnya tidak sebanyak pada makanan lain yang bisa langsung memicu serangan gout. 4. Bayam Bayam adalah sayuran yang mengandung beragam gizi, mulai dari kalsium, vitamin A, folat, dan magnesium. Namun, bayam termasuk sayuran penyebab asam urat karena mengandung purin. Namun, Anda berisiko terkena serangan asam urat apabila memadukan konsumsi sayuran di atas dengan daging merah, seafood, jeroan, atau lauk tinggi purin lainnya. Jadi, penting untuk mempertimbangkan isi piring Anda akan terhindar dari asam urat tinggi yang memicu gout.
Baca Juga: 7 Ramuan Obat Herbal Perontok Asam Urat yang Ampuh dan Cara Membuatnya Faktor pemicu peningkatan asam urat
Mengutip
Kemkes.go.id, terdapat beberapa faktor yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah seseorang, antara lain: · Memiliki keluarga yang mengidap asam urat. · Baru saja mengalami cedera atau pembedahan. · Sering mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti daging merah, jeroan hewan, dan beberapa jenis hidangan laut (misalnya teri, sarden, kerang, atau tuna).
· Sering mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula. · Memiliki kondisi medis tertentu misalnya diabetes, gangguan sindrom metabolik, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit tiroid, kolesterol tinggi, leukemia, anemia, sleep apnea, hipertensi, dan obesitas. Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
4 Sayuran Mengandung Purin yang Menyebabkan Kenaikan Asam Urat" Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie