KONTAN.CO.ID - Anda ingin menjadi kaya raya? Caranya adalah melalui pendidikan, pendidikan, pendidikan. Hal ini diungkapkan oleh penulis keuangan pribadi Robert Kiyosaki, yang menulis buku terlaris “Rich Dad Poor Dad”. Melansir
MarketWatch, Kiyosaki mengatakan salah satu alasan terbesar kesenjangan kekayaan di AS adalah banyak orang Amerika yang tidak mendapat informasi tentang investasi, keuangan pribadi, dan cara menjadi kaya.
Penelitian menunjukkan pendapatan sebelum pajak bagi 50% masyarakat berpenghasilan terbawah di AS telah menurun sejak tahun 1980-an. Dan 36% pertumbuhan pendapatan antara tahun 1980 dan 2014 dinikmati oleh 1% orang yang berpenghasilan teratas. “Kita harus mendidik generasi muda negara ini. Kalau tidak, kita semua akan jatuh bersama-sama. Dan kesenjangan antara kaya dan miskin saat ini terlalu tinggi. Jadi pendidikan lebih penting, tapi bagaimana dengan pendidikan finansial? Mengapa kita tidak memilikinya? Mengapa mereka tidak mengajarimu tentang uang di sekolah?” jelas Kiyosaki. Kiyosaki mengatakan, tantangan terbesar yang dia hadapi adalah sistem sekolah yang mengajarkan untuk tidak membuat kesalahan.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Beberkan 6 Cara Menghadapi Kegagalan, Jalan Menjadi Kaya Raya “Saya telah melakukan banyak kesalahan. Begitulah cara kami menjadi pintar,” jelasnya. Sementara itu, Kiyosaki mengatakan konsumen harus belajar sendiri tentang pendidikan keuangan melalui membaca dan kursus pendidikan keuangan. Dalam buku “Mengapa Orang Kaya Semakin Kaya,” ia mencoba mengajarkan tentang utang dan pajak, yang menurutnya merupakan dua faktor terbesar yang memisahkan si kaya dan si miskin saat ini.
Kiyosaki sendiri mengambil pendekatan do-it-yourself untuk belajar tentang real estate. Pada tahun 1973, ia kembali dari tugas sebagai pilot Korps Marinir dan mengikuti kursus akhir pekan senilai US$ 385 tentang investasi real estat. “Harganya $385, dan saya menghasilkan jutaan darinya,” katanya.
Baca Juga: Pesan Menarik Robert Kiyosaki untuk Orang Tua yang Ingin Ajarkan Anaknya Soal Uang Editor: Barratut Taqiyyah Rafie