KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemilik perusahaan batubara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Low Tuck Kwong bukan lagi orang terkaya di Indonesia. Kendati demikian, Kwong masih bertahan di posisi ketiga orang paling tajir di tanah air setelah Hartono Bersaudara, pemilik Djarum Group dan PT Bank Centra Asia Tbk (BBCA).

Lantas berapa nilai kekayaan Kwong saat ini. Melansir situs Real Time Forves Billionaires per hari Jumat (16/6/2023) Kwong memiliki kekayaan bersih US$ 21,8 miliar atau sekitar Rp 325,8 triliun.

Nilai kekayaan tersebut sudah menyusut signifikan di bandingkan awal tahun 2023 ini. Pada Januari 2023, berdasarkan catatan Kontan.co.id, kekayaan Kwong sempat menyentuh US$ 30,3 miliar atau sekitar Rp 452,8 triliun.

Baca Juga: 10 Negara Paling Kaya di Asia, Indonesia Masuk Daftar?

Namun penurunan harga batubara telah membuat harga saham BYAN merosot 27,02% sejak awal tahun atau year to date (ytd) menjadi Rp 15.325 per saham pada Jumat kemarin.

Sementara itu, kekayaan Hartono bersaudara semakin meningkat. Bahkan keluarga Hartono kembali merebut posisi sebagai orang terkaya pertama dan kedua di Indonesia setelah sebelumnya digeser oleh Kwong.

Hingga akhir pekan ini, kekayaan R. Budi Hartono mencapai US$ 26,3 miliar atau sekitar Rp 393 triliun. Dan kekayaan saudaranya Michael Hartono sebesar US$ 24,1 miliar atau sekitar Rp 360,1 triliun.

Saham BBCA yang dikendalikan keluarga Hartono juga tercatat menguat 5,85% sejak awal tahun atau ytd menjadi Rp 9.050 per saham.

Baca Juga: Harga Batubara Turun, Low Tuck Kwong Tergeser dari Posisi Orang Terkaya Indonesia

Berikut daftar top 10 orang paling tajir di Indonesia versi Real Time Forves Billionaires per hari Jumat (16/6/2023).

1. R. Budi Hartono US$ 26,3 miliar 2. Michael Hartono US$ 25,1 miliar 3. Low Tuck Kwong US$ 21,8 miliar 4. Sri Prakash Lohia US$ 7,2 miliar 5. Prajogo Pangestu US$ 5,6 miliar 6. Chairul Tanjung US$ 4,9 miliar 7. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono US$ 4,6 miliar 8. Tahir & Family US$ 4,4 miliar 9. Djoko Susanto US$ 4,0 miliar 10. Dewi Kam US$ 3,5 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli