MOMSMONEY.ID - Beberapa waktu lalu, sempat viral di Indonesia perihal kematian yang disebabkan oleh kecubung. Buah satu ini rupanya memang berbahaya dan sebaiknya tidak untuk dikonsumsi. Apa saja bahaya konsumsi kecubung sebenarnya? MomsMoney akan mengulas terkait bahaya konsumsi kecubung dan cara mengatasi efeknya pada kesempatan kali ini. Yuk, simak selengkapnya! Bahaya Konsumsi Kecubung untuk Kesehatan
Merangkum dari laman
Halodoc dan
Hello Sehat, di bawah ini adalah alasan bahaya konsumsi kecubung untuk kesehatan: 1. Halusinasi dan Euforia Buah kecubung dikategorikan sebagai tanaman opioid, yang mirip dengan ganja dan katinon, berpotensi menimbulkan halusinasi dan perasaan euforia sementara. Konsumsi buah ini juga bisa menyebabkan pusing dan muntah yang berkepanjangan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Efek memabukkan dari buah kecubung sangat kuat, hingga bisa menyebabkan penggunanya kehilangan kesadaran selama tiga hari. Penggunaan berkelanjutan bahkan bisa berujung pada keracunan hingga kematian.
Baca Juga: Apakah Daun Salam Bisa Menurunkan Kolesterol? Yuk, Cek Faktanya 2. Kecanduan Kecubung dapat menyebabkan euforia yang membuatnya sering disalahgunakan sebagai zat adiktif. Efek rasa senang yang dihasilkan oleh alkaloid tropana dalam kecubung mendorong keinginan untuk mengulangi pengalaman tersebut, yang dapat berujung pada kecanduan. 3. Delirium Salah satu efek dari keracunan sistem saraf oleh kecubung adalah delirium, yang menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan fokus dan berpikir jernih, menjadi gelisah, dan sering kali kesulitan mengenali orang-orang di sekitar mereka.
Baca Juga: Manfaat Minum Rebusan Daun Kelor untuk Tubuh, Bisa Usir Berbagai Penyakit lo 4. Efek Pengeringan pada Tubuh Buah kecubung mengandung senyawa kimia yang dapat mengeringkan tubuh. Pengaruhnya tidak hanya pada kulit, tetapi juga dapat mempengaruhi otak dan jantung. Gejala yang muncul akibat efek ini termasuk kulit kering, pusing, tekanan darah rendah, dan detak jantung yang cepat. 5. Dehidrasi Keracunan oleh alkaloid tropana juga bisa menyebabkan dehidrasi, yang ditandai dengan rasa haus yang ekstrem, mulut kering, kulit kering, dan mata yang terasa kering. Ini terjadi karena gangguan dalam keseimbangan cairan tubuh akibat efek toksik pada sistem saraf. 6. Takikardia Konsumsi kecubung juga bisa memicu takikardia, kondisi di mana detak jantung seseorang bisa melebihi 100 kali per menit. Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya komplikasi serius seperti serangan jantung dan stroke.
Baca Juga: Solusi untuk Turun BB, Ini 10 Sayur yang Bagus untuk Diet Anda 7. Dikenal Sebagai “The Devil’s Breath” Buah kecubung mendapat julukan "
the devil's breath" atau "napas setan" karena mengandung skopolamin, suatu zat yang dapat memiliki efek sangat berbahaya, terutama pada dosis tinggi. Zat ini bisa mengubah seseorang menjadi seperti zombi, merusak memori, dan bahkan bisa menyebabkan kematian. 8. Pengaruh Terhadap Sistem Saraf Buah kecubung juga berdampak pada sistem saraf pusat. Zat katinona yang terkandung di dalamnya dapat merangsang ujung saraf, menyebabkan euforia tinggi, meningkatkan energi, kepercayaan diri yang berlebihan, dan peningkatan gairah seksual. Efek ini biasanya berlangsung selama 4-6 jam, dan setelah itu, pengguna biasanya merasa lebih lemas, mengantuk, dan depresi. Cara Mengatasi Efek Setelah Konsumsi Kecubung Adapun cara mengatasi efek setelah konsumsi kecubung sebagai berikut: 1. Detoksifikasi Detoksifikasi adalah langkah awal yang dilakukan untuk mengurangi penyerapan zat beracun dalam tubuh. Prosedur ini sering melibatkan penggunaan arang aktif yang dicampur dengan cairan, yang dapat membantu menyerap racun sebelum lebih banyak diserap oleh tubuh.
Baca Juga: Mengulik 10 Khasiat Daun Katuk untuk Kesehatan yang Tak Terduga 2. Pemberian Obat-obatan Untuk mengatasi gejala keracunan spesifik seperti delirium yang disebabkan oleh kecubung, dokter mungkin akan memberikan obat seperti fisostigmin salisilat. Obat ini biasanya diberikan melalui infus untuk menetralkan efek racun yang telah masuk ke dalam sistem tubuh. Cara di atas dapat dilakukan oleh dokter setelah Anda memeriksakan diri. Demikianlah ulasan lengkap terkait bahaya konsumsi kecubung untuk kesehatan. Semoga bermanfaat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rezki Wening Hayuningtyas