KONTAN.CO.ID - Salah satu investor paling sukses di dunia, Warren Buffett, diperkirakan memiliki kekayaan bernilai US$ 113,6 miliar versi Forbes. Jika dirupiahkan, angka tersebut setara dengan Rp 1.691 triliun. Meski tajir melintir, Warren Buffett tidak akan mewariskan hartanya kepada anak-anaknya.
Menurut
International Business Times, dia dan teman lamanya Bill Gates meluncurkan Giving Pledge pada tahun 2010. Giving Pledge merupakan sebuah kampanye yang mendorong orang kaya untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka untuk amal. Sejauh ini, maestro bisnis itu telah memberikan lebih dari US$ 45 miliar, dan Buffett pernah mengatakan bahwa dia senang dengan bagaimana rencana filantropisnya berjalan. Mengingat komitmen Buffett terhadap filantropi dan hidup hemat, tidak mengherankan jika dia memperluas filosofi yang sama kepada anak-anaknya. Inilah mengapa dia tidak meninggalkan kekayaannya untuk mereka. Bukan karena alasan pelit, Warren Buffett ingin mengaktifkan dan memberdayakan anak-anaknya dengan cara yang benar.
Baca Juga: Warren Buffett Jual Seluruh Saham General Motors, Johnson & Johnson, dan P&G Anak-anak miliarder sering mewarisi kekayaan orang tua mereka. Akan tetapi Warren Buffett memiliki rencana lain tentang bagaimana dia ingin mendistribusikan uangnya. Dalam sebuah wawancara tahun 1986 dengan Fortune, maestro bisnis itu mengungkapkan bahwa menurutnya tidak "bijak" untuk mewariskan sejumlah besar uang kepada ketiga anaknya: Howard Graham Buffett, Peter Buffett, dan Susan Alice Buffett. Pada saat itu, Buffett telah menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi, dan terus memberi mereka masing-masing beberapa ribu dolar sebagai hadiah Natal. "Anak-anak saya akan mengukir tempat mereka sendiri di dunia ini, dan mereka tahu saya ada untuk mereka apa pun yang mereka lakukan," katanya. Tapi ini tidak berarti dia berencana untuk memberikan banyak uang ke anak-anaknya. Nyatanya, dia justru melakukan sebaliknya. Buffett merasa bahwa memberi anak-anaknya persediaan kupon makanan seumur hidup hanya karena mereka keluar dari rahim yang tepat pada akhirnya akan "berbahaya" bagi mereka dan "tindakan antisosial".
Baca Juga: Warren Buffett: Kita Takkan Berhasil Bikin Kesepakatan yang Baik dengan Orang Jahat Jadi, berapa jumlah uang yang baik untuk mewariskan mereka? Melansir
Fortune, Warren Buffett menjawab seperti ini. "Hanya uang secukupnya sehingga mereka merasa bisa melakukan apa saja, tetapi tidak terlalu banyak sehingga mereka tidak mau berbuat apa-apa."
The Washington Post melaporkan pada tahun 2014, itu tidak berarti bahwa anak-anak Buffett, sekarang berusia 60-an, belum menerima apa pun dari ayah mereka. Setiap anak memiliki yayasan senilai US$ 2 miliar yang didanai oleh Buffett. Catatan Buffett mengumumkan bahwa dia telah menyumbangkan US$ 4,1 miliar saham Berkshire Hathaway miliknya ke lima yayasan amal sebagai bagian dari upayanya untuk memberikan 99% kekayaannya pada akhir hidupnya. Buffett menyebut filantropinya sebagai "perbuatan paling mudah di dunia" karena "pemberiannya tidak menyakitkan dan mungkin mengarah pada kehidupan yang lebih baik bagi Anda dan anak-anak Anda".
Baca Juga: Sektor yang Paling Dilirik Warren Buffett untuk Menanamkan Modalnya Hidup sederhana
Mengutip
Nickiswift.com, terlepas dari semua kekayaan yang mengejutkan itu, Buffett hidup jauh di bawah kemampuannya. Dia masih tinggal di rumah dengan lima kamar tidur yang sama yang dibelinya pada akhir 1950-an. Selain itu, dia menikmati sarapan dari McDonald's. Dan pada 2014, dia membeli Cadillac XTS seharga sekitar US$ 45.000.
Menurut artikel tersebut, Buffett merasa mobil tersebut merupakan peningkatan yang cukup dari Cadillac DTS-nya yang dulu, yang oleh putrinya Susan disebut "memalukan". Namun, investor legendaris membenarkan kebiasaan hematnya dengan mengatakan kepada Forbes, "Saya hanya berkendara sekitar 3.500 mil setahun, jadi saya akan sangat jarang membeli mobil baru." Tidak seperti selebritas yang menghambur-hamburkan uang untuk membeli mobil mewah atau rumah mewah, Buffett percaya pada berbagi ke sesama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie