KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Fadhil Hasan menilai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 yang diajukan Presiden Prabowo bukan sekadar dokumen fiskal tahunan, melainkan instrumen untuk membuktikan ideologi nasionalisme ekonomi yang dianut pemerintah. Ia mencontohkan kenaikan belanja pendidikan yang signifikan, mencapai Rp 757,8 triliun. Menurutnya, alokasi ini merupakan investasi pada pembangunan sumber daya manusia dan pilar utama kemandirian bangsa. Pemerintah bahkan menyiapkan berbagai program pendidikan baru seperti Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, hingga Taruna Nusantara. Baca Juga: Biar Ekonomi Ngebut, Airlangga Dorong APBN 2026 Dieksekusi Dini
Bukan Sekedar Dokumen Fiskal, INDEF Ungkap Arah Ekonomi Prabowo di 2026
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Fadhil Hasan menilai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 yang diajukan Presiden Prabowo bukan sekadar dokumen fiskal tahunan, melainkan instrumen untuk membuktikan ideologi nasionalisme ekonomi yang dianut pemerintah. Ia mencontohkan kenaikan belanja pendidikan yang signifikan, mencapai Rp 757,8 triliun. Menurutnya, alokasi ini merupakan investasi pada pembangunan sumber daya manusia dan pilar utama kemandirian bangsa. Pemerintah bahkan menyiapkan berbagai program pendidikan baru seperti Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, hingga Taruna Nusantara. Baca Juga: Biar Ekonomi Ngebut, Airlangga Dorong APBN 2026 Dieksekusi Dini
TAG: