Bukan Turunkan Harga Beras, Bulog: Bantuan Pangan Hanya Tekan Inflasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog mengakui bahwa bantuan pangan beras hanya ampuh menekan inflasi tapi belum bisa mengembalikan harga beras ke level Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyebut masih tingginya harga beras ini lantaran produksi beras dalam negeri cenderung menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

"Harus diakui bahwa bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) belum berhasil menurunkan harga tapi berhasil menurunkan inflasi," kata Bayu dalam konferensi pers di Kantor Bulog, Kamis (11/1). 


Baca Juga: Istana Bantah Penyaluran Bansos Pangan Berbau Politis

Pada Februari 2023 awal penyaluran bantuan pangan beras, inflasi beras mencapai 2,63%, kemudian turun setelah bantuan pangan beras disalurkan pada Maret 2023 menjadi 0,07% dan turun lagi pada bulan April 2023 menjadi 0,55%. 

"Bahkan pada Mei 2023 inflasi beras turun hanya mencapai 0,02%, ini dikaitkan dengan bantuan pangan tahap pertama," tambah Bayu. 

Sedangkan, pada Bantuan Pangan tahap II yang disalurkan dari bulan September sampai dengan Desember inflasi beras turun signifikan dari 5,61% menjadi 0,43% pada Desember 2023. 

Meski begitu, Bayu mengakui harga beras sampai saat ini tidak bisa turun kembali ke level HET. 

Bulog juga memprediksi kondisi harga beras yang tinggi ini masih akan terjadi sampai Februari 2024 mendatang. Apalagi, Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi awal tahun ini produksi beras masih defisit. 

"Artinya harga beras itu masih akan stabil tinggi," jelas Bayu. 

Baca Juga: Tak Ada Politisasi, Bulog Pastikan Bansos Dibagi Sesuai Aturan

Pemerintah telah mendistribusikan bantuan pangan sejak 2023 lalu dan disalurkan sebanyak dua tahap. 

Tahap pertama dilakukan pada Februari-April 2023 dan Tahap keduanya pada September-Desember. Pada tahap ini pemerintah menyalurkan bantuan pangan beras kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan setiap KPM mendapatkan beras sebanyak 10kg setiap bulanya. 

Sementara pada tahap III dilakukan pada Januari - Maret 2024. Terdapat penambahan jumlah penerima menjadi 22 KPM dan setiap KPM mendapatkan beras sebanyak 10 kg setiap bulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi