JAKARTA. Melemahnya harga batubara global memaksa emiten yang bergerak di industri ini memutar otak. Tidak ingin kinerjanya terpukul oleh pelemahan harga, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) bakal menjajal bisnis pupuk untuk meningkatkan nilai tambah (value added) produksinya.Direktur Utama PTBA, Milawarma, menerangkan, pihaknya sudah mengkaji proses gasifikasi batubara bersama PT Pupuk Sriwidjaja. Nantinya, hasil gasifikasi tersebut akan dijadikan etanol untuk kemudian dijadikan pupuk. "Kajian untuk proses yang satu ini sudah selesai," imbuhnya, Jumat (26/7).Saat ini, lanjut Milawarma, pihaknya tengah mengkaji diversifikasi poduk tersebut dari sisi teknologinya. Proses ini sudah layak, tapi sekarang masih butuh kajian soalĀ kelayakan proyek ini untuk memperoleh pinjaman dari bank atau institusi lain. PTBA akan menggunakan teknologi dari Jepang, Jerman, atau Amerika.Sayang, Milawarma enggan membeberkan nilai investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan ini. Yang pasti, ia bilang, saat ini, PTBA memiliki kas senilai Rp 5 triliun baik dalam bentuk tunai maupun aset. "Jadi, secara finansial kami siap," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bukit Asam akan menyulap batubara menjadi pupuk
JAKARTA. Melemahnya harga batubara global memaksa emiten yang bergerak di industri ini memutar otak. Tidak ingin kinerjanya terpukul oleh pelemahan harga, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) bakal menjajal bisnis pupuk untuk meningkatkan nilai tambah (value added) produksinya.Direktur Utama PTBA, Milawarma, menerangkan, pihaknya sudah mengkaji proses gasifikasi batubara bersama PT Pupuk Sriwidjaja. Nantinya, hasil gasifikasi tersebut akan dijadikan etanol untuk kemudian dijadikan pupuk. "Kajian untuk proses yang satu ini sudah selesai," imbuhnya, Jumat (26/7).Saat ini, lanjut Milawarma, pihaknya tengah mengkaji diversifikasi poduk tersebut dari sisi teknologinya. Proses ini sudah layak, tapi sekarang masih butuh kajian soalĀ kelayakan proyek ini untuk memperoleh pinjaman dari bank atau institusi lain. PTBA akan menggunakan teknologi dari Jepang, Jerman, atau Amerika.Sayang, Milawarma enggan membeberkan nilai investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan ini. Yang pasti, ia bilang, saat ini, PTBA memiliki kas senilai Rp 5 triliun baik dalam bentuk tunai maupun aset. "Jadi, secara finansial kami siap," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News