Bukit Asam dan Adaro Energy sedang mengincar tambang batubara baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan harga batubara membuat sejumlah penambang batu hitam makin getol menggenjot produksi dan ekspansi. Bahkan, sejumlah emiten mulai menyiapkan target akuisisi tambang baru.

Produsen batubara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turut mengerek naik target produksi. Di tahun 2018, PTBA menargetkan volume produksi batubara sebesar 25,54 juta ton. "Produksi naik sekitar 1 juta ton dibandingkan tahun lalu," ujar Orias Petrus Moedak, Direktur Keuangan PTBA, Senin (12/3).

Sejalan dengan kenaikan produksi, volume penjualan batubara juga diharapkan meningkat. PTBA menargetkan volume penjualan batubara tahun 2018 sebesar Rp 25,88 juta ton, naik 9,52% year on year (yoy).


Selain itu, PTBA juga menyiapkan ekspansi anorganik dengan mengakuisisi tambang baru. Namun, Orias belum menyebutkan lokasi tambang yang dibidik. Yang jelas, tambang itu bukan tambang greenfield. "Akuisisi ini dilakukan untuk meningkatkan cadangan batubara," imbuhnya.

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga membidik akuisisi tambang baru. ADRO bersiap melakukan tender untuk mengakuisisi aset tambang batubara milik raksasa tambang Australia, Rio Tinto. Nantinya, ADRO akan membentuk konsorsium dengan EMR Capital dalam tender tersebut.

Presiden Direktur ADRO Garibaldi Thohir membenarkan rencana tersebut. "Kalau ada tawaran luar negeri dan bisa bersinergi, kenapa tidak?" katanya. ADRO ingin menguasai setidaknya 49% dari aset tersebut.

Menurut Garibaldi, sebagai pemain baru di segmen coking coal, ADRO memang harus banyak melakukan sinergi bisnis. Ia pun berharap, produksi coking coal perusahaan tersebut dapat meningkat dua kali lipat menjadi 2 juta metrik ton hingga akhir tahun ini.

Prospek saham

Analis MNC Sekuritas, Sukisnawati Puspitasari menilai, saham emiten tambang masih menarik dikoleksi. Ia merekomendasikan beli saham INDY dengan target harga Rp 4.990. Selain itu, ia juga merekomendasikan beli saham PTBA dengan target harga Rp 3.760.

Vice President Research and Analysis Valbury Sekuritas Indonesia, Nico Omer bilang, sektor komoditas masih menjanjikan dalam jangka panjang. Ia pun memilih saham ITMG dan ADRO sebagai saham pilihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati