JAKARTA. Meski harga komoditas tambang seperti batubara masih loyo, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih berupaya memperbesar produksi emas hitam tersebut. Perusahaan pelat merah ini memang menargetkan bisa memproduksi batubara hingga 25,75 juta ton sampai akhir tahun ini, atau naik 34% dari realisasi produksi tahun lalu yang tercatat 19,24 juta ton. Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, masih optimistis, target yang dipatok awal tahun ini masih bisa diraih. Meski begitu, ia belum bersedia membeberkan realisasi produksi batubara hingga saat ini. "Untuk realisasi produksi dan penjualan, nanti akan kami sampaikan pada laporan triwulan I-2016," ucap Joko kepada KONTAN, Minggu (14/2). Target produksi tersebut berasal dari beberapa anak usaha. Unit Pertambangan Tanjung Enim diperkirakan memproduksi batubara hingga 24,7 juta ton. Kemudian, areal tambang di Kalimantan Timur di bawah bendera PT International Prima Coal ditargetkan bisa memproduksi 0,93 juta ton. Selanjutnya, dari Unit Pertambangan Ombilin di Indragiri Hulu, Riau, sebanyak 0,06 juta ton.
Bukit Asam kejar target produksi batubara
JAKARTA. Meski harga komoditas tambang seperti batubara masih loyo, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih berupaya memperbesar produksi emas hitam tersebut. Perusahaan pelat merah ini memang menargetkan bisa memproduksi batubara hingga 25,75 juta ton sampai akhir tahun ini, atau naik 34% dari realisasi produksi tahun lalu yang tercatat 19,24 juta ton. Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, masih optimistis, target yang dipatok awal tahun ini masih bisa diraih. Meski begitu, ia belum bersedia membeberkan realisasi produksi batubara hingga saat ini. "Untuk realisasi produksi dan penjualan, nanti akan kami sampaikan pada laporan triwulan I-2016," ucap Joko kepada KONTAN, Minggu (14/2). Target produksi tersebut berasal dari beberapa anak usaha. Unit Pertambangan Tanjung Enim diperkirakan memproduksi batubara hingga 24,7 juta ton. Kemudian, areal tambang di Kalimantan Timur di bawah bendera PT International Prima Coal ditargetkan bisa memproduksi 0,93 juta ton. Selanjutnya, dari Unit Pertambangan Ombilin di Indragiri Hulu, Riau, sebanyak 0,06 juta ton.