KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjalin kerja sama pengembangan produk batubara dengan PT Pertamina. Kedua emiten pelat merah ini juga bermitra strategis dengan Air Products, perusahaan berbasis di Amerika Serikat (AS) yang pada tahun 2018 mengakuisisi paten atas teknologi gasifikasi batubara Shell. Ketiganya, PTBA, Pertamina dan Air Products and Chemicals Inc, menandatangani kerja sama untuk gasifikasi batubara menjadi dimethyl ether (DME) dan synthetic natural gas (SNG), di Allentown, AS pada Rabu (7/11/). Rencana usaha gasifikasi batubara yang ditandatangani di Allentown ini berlokasi di Mulut Tambang Batubara Peranap, Riau. Arviyan Arifin, Direktur Utama PTBA mengatakan hilirisasi yang dilakukan PTBA ini diperkuat dengan sumber daya batubara sebesar 8,3 miliar ton dan cadangan batubara sebesar 3,3 miliar ton. Salah satu produk hasil hilirisasi batubara ini adalah DME, yang ditujukan sebagai substitusi LPG. "Pabrik gasifikasi di Peranap ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2022. Kapasitas pabrik yang akan didirikan dengan kapasitas 400.000 ton DME per tahun, dan 50 mmscfd SNG," kata Arviyan, Kamis (8/11) dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia.
Bukit Asam, Pertamina dan Air Products bekerja sama untuk gasifikasi batubara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjalin kerja sama pengembangan produk batubara dengan PT Pertamina. Kedua emiten pelat merah ini juga bermitra strategis dengan Air Products, perusahaan berbasis di Amerika Serikat (AS) yang pada tahun 2018 mengakuisisi paten atas teknologi gasifikasi batubara Shell. Ketiganya, PTBA, Pertamina dan Air Products and Chemicals Inc, menandatangani kerja sama untuk gasifikasi batubara menjadi dimethyl ether (DME) dan synthetic natural gas (SNG), di Allentown, AS pada Rabu (7/11/). Rencana usaha gasifikasi batubara yang ditandatangani di Allentown ini berlokasi di Mulut Tambang Batubara Peranap, Riau. Arviyan Arifin, Direktur Utama PTBA mengatakan hilirisasi yang dilakukan PTBA ini diperkuat dengan sumber daya batubara sebesar 8,3 miliar ton dan cadangan batubara sebesar 3,3 miliar ton. Salah satu produk hasil hilirisasi batubara ini adalah DME, yang ditujukan sebagai substitusi LPG. "Pabrik gasifikasi di Peranap ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2022. Kapasitas pabrik yang akan didirikan dengan kapasitas 400.000 ton DME per tahun, dan 50 mmscfd SNG," kata Arviyan, Kamis (8/11) dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia.