KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (
PTBA) mengalokasikan belanja modal alias
capital expenditure (capex) senilai Rp 6,4 triliun tahun 2023 Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA Farida Thamrin mengatakan, belanja modal akan digunakan PTBA untuk sejumlah keperluan, seperti investasi rutin di anak perusahaan dan investasi yang bersifat pengembangan. Farida membandingkan, alokasi capex PTBA tahun lalu sebesar Rp 2,9 triliun. Hanya saja, penyerapan belanja modal PTBA tahun lalu cukup minim, yakni hanya 28%.
Emiten pelat merah ini tercatat memiliki sejumlah proyek pengembangan yang masih bergulir, salah satunya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 berkapasitas 2x660 megawatt (MW). Pembangunan PLTU yang nantinya membutuhkan sekitar 5,4 juta ton batu bara per tahun ini telah mencapai kemajuan konstruksi sebesar 97%, dan diharapkan dapat mulai beroperasi komersial pada tahun ini.
Baca Juga: Harga Batubara Turun, Saham Bukit Asam (PTBA) Masih Menarik Untuk Dikoleksi PTBA dan PLN juga melakukan penjajakan dalam pengakhiran lebih awal (
early retirement) PLTU Pelabuhan Ratu 3x350 MW. Setelah penandatanganan Principal Framework Agreement ini, PTBA dan PLN akan melakukan proses
due diligence (uji tuntas) untuk program
early retirement PLTU tersebut. “Tentunya diharapkan dalam waktu dekat akan ada kesimpulan untuk merealisasikan
early retirement ini. Diharapkan dalam triwulan ini selesai. Kami tetap lanjut, jika kajian terbukti bisa memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak,” kata Direktur Utama Bukit Asam, Arsal Ismail. Arsal juga tidak menutup kemungkinan bagi PTBA melakukan ekspansi ke tambang lainnya. Namun, dia menegaskan PTBA akan sangat selektif dalam merencanakan ekspansi, khususnya dalam ekspansi tambang. Ini karena PTBA memiliki cadangan batubara yang melimpah, yakni lebih dari 5 miliar metrik ton, dengan angka
minable resource mencapai 3 miliar metrik ton.
“Untuk sementara ini fokus kami kepada sumber yang ada. Namun kami akan masuk jika ada kesempatan tentunya dengan kajian-kajian dan analisis,” pungkas dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari