KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (
PTBA) memastikan masih terus menjaga kinerja demi mengejar target produksi batubara tahun ini di kisaran 30 juta ton. Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie mengungkapkan, peningkatan produksi terus dijaga jelang akhir semester I 2021 ini. "Ada kenaikan produksi di kuartal II 2021," ujar pria yang akrab disapa Pollo ini kepada Kontan.co.id, Senin (28/6).
Sayangnya, Pollo masih enggan merinci lebih jauh besaran produksi yang dicapai PTBA sejauh ini. Yang terang, per kuartal I-2021, perusahaan pelat merah ini mencatatkan produksi batubara mencapai 4,5 juta ton, dengan volume penjualan sebanyak 5,9 juta ton. Pollo mengungkapkan, sejumlah faktor di tahun ini diprediksi bakal makin mendongkrak produksi dan penjualan. Selain harga komoditas batubara yang menunjukkan tren positif, faktor cuaca juga dinilai bakal berdampak signifikan untuk kinerja tahun ini. Masih menurut Pollo, PTBA turut mengantisipasi meningkatnya permintaan batubara dari dalam negeri.
Baca Juga: Bisnis hilirisasi jadi katalis positif, ini rekomendasi Samuel Sekuritas untuk PTBA "Permintaan domestik dipastikan bertambah dengan adanya pembangunan smelter," sambung Pollo. Selain berfokus pada produksi batubara, Pollo menuturkan saat ini perusahaan juga berfokus menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8. Hingga saat ini proyek ini telah mencapai 84%. Dengan perkembangan tersebut, Pollo memastikan target beroperasi pada tahun depan dapat dipenuhi.
Satu proyek lainnya yakni Dimethyl Ether (DME) untuk substitusi Liquified Petrloeum Gas (LPG). "Terkait proyek gasifikasi kali ini kami sedang menindaklanjuti persetujuan yang telah ditandatangani untuk difinalisasi sebelum masuk tahap pra konstruksi," jelas Pollo. Sekedar informasi, PTBA membukukan laba bersih senilai Rp 500,51 miliar sepanjang kuartal I-2021. Realisasi ini turun 44,58% dari laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 903,25 miliar. Penurunan laba bersih ini tidak terlepas dari penurunan pendapatan PTBA. Emiten pelat merah ini membukukan pendapatan sebesar Rp 3,99 triliun, turun 22,02% dari pendapatan di tiga tahun pertama 2020 yang mencapai Rp 5,12 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari