KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (
PTBA), emiten pertambangan pelat merah, terus memperkuat komitmennya dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Langkah ini diambil seiring dengan transisi energi yang sedang berlangsung di seluruh dunia, serta target Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Dalam rangka mendukung upaya tersebut, PTBA melakukan diversifikasi bisnis ke sektor EBT.
Niko Chandra, Sekretaris Perusahaan PTBA, menjelaskan bahwa perusahaan telah berhasil membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero).
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Catat Penjualan Batubara Tumbuh 15% di Semester I-2024 PLTS yang memiliki kapasitas maksimal 241 kilowatt-peak (kWp) ini telah beroperasi penuh sejak Oktober 2020 dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). Selain kolaborasi dengan Angkasa Pura II, PTBA juga bermitra dengan Jasa Marga Group untuk pengembangan PLTS di jalan tol. Salah satu PLTS berkapasitas 400 kWp telah selesai dibangun di Jalan Tol Bali-Mandara dan diresmikan pada 21 September 2022. PTBA juga bekerja sama dengan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dalam pembangunan PLTS berkapasitas 23,07 kWp, yang telah mencapai tahap Commercial Operation Date (COD) pada Juni 2023. Niko menambahkan bahwa PTBA saat ini sedang mendalami peluang pengembangan EBT berbasis hidrogen, baik untuk kebutuhan internal maupun untuk mendukung kemitraan dalam sistem rantai bisnis transportasi dan produksi PTBA di masa depan. Dalam rangka mendukung Pemerintah Indonesia mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060, PTBA juga menerapkan praktik penambangan yang baik atau Good Mining Practice. Berbagai program telah dijalankan PTBA untuk mendukung dekarbonisasi. Dalam operasionalnya, PTBA menerapkan Eco Mechanized Mining, yakni mengganti peralatan pertambangan yang sebelumnya menggunakan bahan bakar fosil menjadi berbasis listrik.
Alat-alat berbasis listrik yang telah digunakan oleh PTBA antara lain Eskavator Listrik berjenis Shovel PC-3000, Dump Truck hybrid (Diesel dan Listrik) dengan kapasitas 100 ton, serta Pompa Tambang berbasis listrik.
Selain itu, PTBA juga telah mengoperasikan bus listrik di Pelabuhan Tarahan dan Unit Pertambangan Tanjung Enim. PTBA juga menerapkan sistem E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real-time dan daring yang bertujuan untuk meminimalkan penggunaan bahan bakar yang diperlukan untuk pemantauan konvensional. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat posisi PTBA dalam mendukung transisi energi dan mencapai target dekarbonisasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .