Bukit Asam (PTBA) kaji dampak Covid-19 terhadap kinerja tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten batubara pelat merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tengah mengkaji kinerja perusahaan akibat penyebaran Covid-19. Meski demikian, PTBA masih belum melakukan revisi target kinerja. 

"Belum ada (revisi), kami masih mengkaji segala kemungkinan yang dapat terjadi pada tahun 2020 yang penuh tantangan ini," jelas Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk Hadis Surya Palapa kepada Kontan.co.id, Senin (20/4). 

Baca Juga: Beda Nasib Emiten Tambang BUMN, ANTM Beruntung TINS dan PTBA Terancam Buntung


Hadis juga mengatakan saat ini PTBA terus melakukan koordinasi dengan holding pertambangan MIND ID saat ditanyai gambaran kasar apabila ada revisi kinerja. 

Kinerja PTBA sejatinya terancam dari sisi penurunan harga batubara. Setelah merangkak naik dalam dua bulan, harga batubara acuan (HBA) April 2020 dipatok di angka US$ 65,77 per ton atau turun US$ 1,31 dari angka Maret 2020. 

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Hadis sempat mengatakan bahwa HBA April 2020 tersebut menggambarkan kondisi pasar batubara yang terimbas dari kebijakan lockdown, salah satunya di India yang merupakan salah satu konsumen batubara terbesar. 

PTBA juga memproyeksikan bahwa rata-rata harga dan permintaan batubara sepanjang tahun ini akan turun. Kendati begitu, Hadis menyebut penurunan tersebut tak terlalu berdampak bagi PTBA mengingat penjualan PTBA lebih banyak ke pasar domestik. 

Pada tahun ini PTBA menargetkan bisa memproduksi 30,3 juta ton batubara atau naik sekitar 4% dibandingkan realisasi tahun lalu. Sementara itu, target penjualan sebesar 29,9 juta ton dengan rincian pasar domestik 21,6 juta ton dan ekspor 8,3 juta ton. 

Dari sisi finansial, PTBA mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 4 triliun tahun ini.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) buka opsi diversifikasi pasar karena harga batubara tertekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi