KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penurunan harga batubara acuan beberapa bulan terakhir, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memasang target produksi batubara sebesar 27,3 juta ton batubara di tahun depan. Target tersebut naik sekitar 7% dibandingkan target produksi pada tahun ini sebanyak 25,5 juta ton. Produksi batubara PTBA sudah mencapai 22,4 juta ton hingga Oktober 2018. Direktur Utama PTBA, Arviyan Arivin mengungkapkan, dari total target tahun depan, PTBA menargetkan produksi batubara berkalori tinggi mencapai 5 juta ton. BUMN tambang ini meningkatan produksi batubara berkalori tinggi ni lantaran harga batubara jenis ini cukup stabil. Dalam catatan Kontan.co.id, sampai pertengahan November 2018 produksi batubara berkalori tinggi sebanyak 500.000 ton. Selain memaksimalkan produksi batubara berkalori tinggi, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, Suherman mengatakan, pihaknya juga tengah memperluas pasar ekspor. “Kami coba memperluas pasar kita dari pasar tradisional seperti China dan India,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (7/11).
Bukit Asam (PTBA) targetkan produksi batubara 27,3 juta ton di tahun depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penurunan harga batubara acuan beberapa bulan terakhir, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memasang target produksi batubara sebesar 27,3 juta ton batubara di tahun depan. Target tersebut naik sekitar 7% dibandingkan target produksi pada tahun ini sebanyak 25,5 juta ton. Produksi batubara PTBA sudah mencapai 22,4 juta ton hingga Oktober 2018. Direktur Utama PTBA, Arviyan Arivin mengungkapkan, dari total target tahun depan, PTBA menargetkan produksi batubara berkalori tinggi mencapai 5 juta ton. BUMN tambang ini meningkatan produksi batubara berkalori tinggi ni lantaran harga batubara jenis ini cukup stabil. Dalam catatan Kontan.co.id, sampai pertengahan November 2018 produksi batubara berkalori tinggi sebanyak 500.000 ton. Selain memaksimalkan produksi batubara berkalori tinggi, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, Suherman mengatakan, pihaknya juga tengah memperluas pasar ekspor. “Kami coba memperluas pasar kita dari pasar tradisional seperti China dan India,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (7/11).