KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk mempercepat peningkatan nilai tambah batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus membuktikan dan menjalankan komitmennya sebagai pionir pengembangan usaha hilirisasi batubara di Indonesia. Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie C menjelaskan, komitmen PTBA tercermin dari keseriusan dalam mengembangkan hilirisasi batubara antara lain dengan rencana pembangunan pabrik pemrosesan batu bara menjadi dymethil eter (DME) yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Pabrik hilirisasi batu bara tersebut akan mengolah sebanyak 6 juta ton batubara per tahun dan diproses menjadi 1,4 juta ton DME yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti LPG. “Hadirnya DME sebagai bahan bakar alternatif bisa membantu pemerintah menekan impor LPG dan menghemat devisa negara,” imbuh Pollo dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (27/10).
Bukit Asam (PTBA) yakin proyek gasifikasi batubara akan menghemat devisa negara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk mempercepat peningkatan nilai tambah batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus membuktikan dan menjalankan komitmennya sebagai pionir pengembangan usaha hilirisasi batubara di Indonesia. Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie C menjelaskan, komitmen PTBA tercermin dari keseriusan dalam mengembangkan hilirisasi batubara antara lain dengan rencana pembangunan pabrik pemrosesan batu bara menjadi dymethil eter (DME) yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Pabrik hilirisasi batu bara tersebut akan mengolah sebanyak 6 juta ton batubara per tahun dan diproses menjadi 1,4 juta ton DME yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti LPG. “Hadirnya DME sebagai bahan bakar alternatif bisa membantu pemerintah menekan impor LPG dan menghemat devisa negara,” imbuh Pollo dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (27/10).