Bukit Uluwatu mengejar pendapatan tumbuh 25%



JAKARTA. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh 25%. Tahun 2013, perusahaan properti ini membukukan pendapatan Rp 243,69 miliar. Alhasil, target pendapatan yang akan diraih Bukit Uluwatu  di tahun ini adalah Rp 304,61 miliar.

Perusahaan berkode saham BUVA di Bursa Efek Indonesia ini mengandalkan pendapatan dari dua sumber. Yakni Alila Ubud dan Alila Villas Uluwatu. Keduanya adalah hotel di Bali.

Bukit Uluwatu mengklaim tingkat okupansi kedua hotel ini mencapai 70% sepanjang 2013.  "Kami akan menggenjot pendapatan dengan cara menaikkan tingkat okupansi dan menaikkan tarif," jelas Hendry.


Utomo, Direktur Utama Bukit Uluwatu Villa Tbk, tanpa menyebutkan detail kenaikan harga, Jumat (27/6). Hendry hanya menyatakan optimismenya tentang prospek bisnis perhotelan tahun ini. Menurut informasi yang dia peroleh, selama empat bulan pertama 2014, kedatangan wisatawan mancanegara meningkat 11% dari periode yang sama tahun lalu.

Selain dua hotel tadi, Bukit Uluwatu sedang mempersiapkan sumber pendapatan lain dari sejumlah proyek. Proyek tersebut, pertama, dua hotel anyar yaitu Alila Villas Bintan di Kepulauan Riau dan Alila SCBD di Jakarta. Kedua proyek ini sedang dalam tahap pembangunan.

Bukit Uluwatu memperkirakan kedua hotel ini menelan Rp 400 miliar. Kalau tidak ada aral, masing-masing hotel akan beroperasi mulai medio 2015 dan kuartal I-2015.

Proyek kedua, The Cliff. Ini adalah proyek perluasan dari hotel Alila Villas Uluwatu. Bukit Uluwatu memproyeksikan investasi  proyek yang ditargetkan rampung tahun 2016 ini akan menghabiskan total dana Rp 250 miliar.

Ketiga, Alila Borobudur di Magelang, Jawa Tengah dan Alila Tarabitan di Manado, Sulawesi Utara. Namun kedua proyek ini baru dalam tahap persiapan. Dus, "Proyek baru akan dimulai akhir 2015 karena persiapan lahannya belum selesai," ujar Hendry. Lantaran masih dalam tahap penghitungan anggaran, Bukit Uluwatu belum bisa memberikan estimasi dana yang harus dikeluarkan di proyek ini.

Untuk melanjutkan pembangunan proyek pertama dan kedua tahun ini, Bukit Uluwatu mengaku siap membelanjakan belanja modal Rp 350 miliar pada 2014. "Sumber dana berasal dari internal dan bank dengan komposisi 50:50," terang Hendry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina