JAKARTA. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) bisa lebih leluasa berekspansi setelah menerima tambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dari pemegang saham. Rencananya, pengembang ini akan memanfaatkan modal untuk belanja akuisisi lahan. Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUVA Hendry Utomo menjelaskan, jumlah suntikan modal paling besar 10% dari modal disetor atau Rp 180 miliar. "Modal akan cair secara bertahap sampai dengan dua tahun ke depan," terangnya ke KONTAN usai rapat umum pemegang saham (RUPS), Kamis (27/11). Rencananya, modal ini akan dipakai untuk membeli dua lahan. Pertama, BUVA akan membeli lahan seluas 4.000 meter persegi (mĀ²) dengan nilai Rp 10 miliar sebagai perluasan hotel Alila Ubud di Bali. Di atas lahan ini, akan didirikan lima kamar baru.
Bukit Uluwatu segera akuisisi lahan
JAKARTA. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) bisa lebih leluasa berekspansi setelah menerima tambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dari pemegang saham. Rencananya, pengembang ini akan memanfaatkan modal untuk belanja akuisisi lahan. Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUVA Hendry Utomo menjelaskan, jumlah suntikan modal paling besar 10% dari modal disetor atau Rp 180 miliar. "Modal akan cair secara bertahap sampai dengan dua tahun ke depan," terangnya ke KONTAN usai rapat umum pemegang saham (RUPS), Kamis (27/11). Rencananya, modal ini akan dipakai untuk membeli dua lahan. Pertama, BUVA akan membeli lahan seluas 4.000 meter persegi (mĀ²) dengan nilai Rp 10 miliar sebagai perluasan hotel Alila Ubud di Bali. Di atas lahan ini, akan didirikan lima kamar baru.