KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci di Provinsi Jambi, Sulawesi Selatan. Direktur PT Bukaka Teknik Utama Tbk, Teguh Wicaksana Sari mengatakan total investasi untuk pembangunan pembangkit listrik ini sebesar US$ 900 juta. “Pendanaan untuk pembangunan ini dari kas internal dan pinjaman bank, bank dalam negeri sedang diproses belum dapat disampaikan,” kata Teguh pada Kontan.co.id, Jumat (14/12). Sayangnya, ia belum dapat menjelaskan lebih detail mengenai komposisi pendanaaan ini. Dalam pelaksanaan proyek PLTA kerinci ini, Teguh menjelaskan perusahaan ini tidak memiliki mitra kerja dengan pihak luar. Teguh menambahkan BUKK saat ini juga belum menentukan perusahaan yang menyuplai peralatan untuk pembangunan PLTA ini. “Belum ditentukan, tapi rata-rata ada export credit agency dari negara asal mereka,” imbuhnya. Pembangkit listrik ini rencananya akan mulai kontruksi pada 2020 dan ditargetkan rampung pada 2025. Ia mengaku sudah menandatangi power purchase agreement dengan PT Perusahaan Listrik Negara. “Sudah PPA dengan PLN 15 November 2018 kemarin,” tuturnya. Dalam berita Kontan.co.id sebelumnya, emiten miliki Kalla Group ini mengoperasikan dan tengah mengawal beberapa proyek PLTA, antara lain PLTA Poso 1, PLTA Poso 2, PLTA Poso 3, PLTA Kerinci, PLTA Malea, dan PLTA Mamuju, total kapasitas PTLA sebesar 1.980 mega watt (MW). Rencananya BUKK juga akan menggalang dana dari pasar modal dengan skema right issue dan mengincar dana sebesar Rp 233,11 miliar, BUKK akan meminta izin pada pemegang saham dalam RUPSLB 20 Desember 2018 mendatang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BUKK alokasikan US$ 900 juta untuk bangun PLTA Kerinci
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci di Provinsi Jambi, Sulawesi Selatan. Direktur PT Bukaka Teknik Utama Tbk, Teguh Wicaksana Sari mengatakan total investasi untuk pembangunan pembangkit listrik ini sebesar US$ 900 juta. “Pendanaan untuk pembangunan ini dari kas internal dan pinjaman bank, bank dalam negeri sedang diproses belum dapat disampaikan,” kata Teguh pada Kontan.co.id, Jumat (14/12). Sayangnya, ia belum dapat menjelaskan lebih detail mengenai komposisi pendanaaan ini. Dalam pelaksanaan proyek PLTA kerinci ini, Teguh menjelaskan perusahaan ini tidak memiliki mitra kerja dengan pihak luar. Teguh menambahkan BUKK saat ini juga belum menentukan perusahaan yang menyuplai peralatan untuk pembangunan PLTA ini. “Belum ditentukan, tapi rata-rata ada export credit agency dari negara asal mereka,” imbuhnya. Pembangkit listrik ini rencananya akan mulai kontruksi pada 2020 dan ditargetkan rampung pada 2025. Ia mengaku sudah menandatangi power purchase agreement dengan PT Perusahaan Listrik Negara. “Sudah PPA dengan PLN 15 November 2018 kemarin,” tuturnya. Dalam berita Kontan.co.id sebelumnya, emiten miliki Kalla Group ini mengoperasikan dan tengah mengawal beberapa proyek PLTA, antara lain PLTA Poso 1, PLTA Poso 2, PLTA Poso 3, PLTA Kerinci, PLTA Malea, dan PLTA Mamuju, total kapasitas PTLA sebesar 1.980 mega watt (MW). Rencananya BUKK juga akan menggalang dana dari pasar modal dengan skema right issue dan mengincar dana sebesar Rp 233,11 miliar, BUKK akan meminta izin pada pemegang saham dalam RUPSLB 20 Desember 2018 mendatang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News